Kemenag Klaten Gelar Pembinaan dan Sosialisasi Penggabungan MTs

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Kepala Kemenag Kab. Klaten, Hariyadi memberikan Pembinaan dan Sosialisasi Penggabungan MTs, di Gedung Serba Guna Desa Bero Trucuk, Kamis (10/08).

Dalam pembinaannya Kakankemenag menyampaikan pentingnya 4 komponen dalam mengembangkan mutu pendidikan di madrasah. Empat komponen itu adalah kepemimpinan, ketenagaan, siswa, dan komite. “Madrasah tidak bisa abai terhadap 4 komponen ini,” ucap Hariyadi.

Menurutnya dengan mengoptimalkan 4 komponen tersebut akan menjadi mesin penggerak peningkatan mutu pendidikan di madrasah.

Kepala madrasah misalnya, menjadi salah satu komponen penting dalam memberdayakan seluruh sumber daya yang ada di madrasah untuk mencapai tujuan pendidikan. “Peran kepala madrasah sangat penting dalam mengembangkan dan memajukan lembaga pendidikan madrasah,” ujarnya.

Selanjutnya, ketenagaan yakni GTK, harus senantiasa ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan-pelatihan. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan yang baik akan menunjang kelancaran dari pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Kakankemenag melanjutkan, madrasah harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik. Dengan begitu, madrasah tidak hanya menekankan pada input tetapi juga memperhatikan output, yaitu peserta didik. Menurutnya guru jangan berpikir setiap siswa mempunyai potensi yang sama. Guru harus berperan menangkap potensi setiap peserta didik.

Pengembangan mutu pendidikan madrasah, kata Kakankemenag, tidak bisa lepas dari dukungan komite. Madrasah diminta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat melalui komite. Pelibatan masyarakat dimaksudkan agar mereka lebih memahami, membantu, dan mengontrol pengelolaan pendidikan.

Dalam acara yang dilaksanakan di Balai Desa Bero, Trucuk ini di hadiri oleh Kasubbag TU, Pengawas, Kepala MTs N 2, Komite, Kades Bero dan seluruh guru MTs N 8, MTs Trucuk, Srebegan dan Kepoh.

Lebih lanjut Hariyadi mensosialisasikan rencana penggabungan Madrasah Tsanawiyah, MTsN 8 Klaten, MTs Trucuk, MTs Srebegan dan MTs Kepoh.

Kata Hariyadi hal ini dilakukan sudah melalui musyawarah, kajian dan konsultasi ke wilayah dan atas pencermatan dari pengawas.

“Dengan dinamika yang ada, semua komponen harus segera menyesuaikan diri. Hari ini kita buat sejarah dan semoga menjadi hal yang baik buat semuanya,” pungkasnya.(sm_aj/Sua)