Santri Rembang Upayakan Lolos PBSB

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang –  Harapan santri untuk bisa mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi terjawab dengan adanya program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang diselenggarakan oleh Direktoral Jenderal Pendidikan Islam Kementeria Agama RI mulai awal Maret lalu.

Program ini disambut antusias oleh santri di Rembang. Kendati tidak banyak, santri yang telah mendaftarkan secara online ini diharapkan berhasil lolos mengikuti tes seleksi oleh panitia.

Kasi Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kankemenag Kabupaten Rembang, Musthofa mengatakan, sedikitnya ada empat santri yang akan mengikuti program PBSB. Mereka berasal dari Ponpes Riyadlotut Tholabah, Sedan dan Ponpes Al-Anwar II, Sarang.

“Empat peserta ini akan mengikuti pengarahan dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah pada Jum’at pekan ini,” kata Musthofa.

Musthofa menaruh harapan yang cukup besar, keempat santri ini akan lolos dalam proses seleksi. Menurut Musthofa, tes ini merupakan salah satu kesempatan emas bagi santri mendapatkan beasiswa untuk meneruskan pendidikan di perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, seperti UGM, IPB, ITB, Unair, dan lainnya. “Saat ini mereka tengah mengupayakan untuk bisa lulus tes PBSB ini,” ucap Musthofa.

Adapun peserta PBSB ini adalah santri dari pondok pesantren yang mempunyai lembaga pendidikan formal atau kesetaraan paket C/Muadalah. “Di Rembang, ada beberapa Ponpes yang mempunyai lembaga pendidikan formal, namun hanya dua pesantren tersebut yang ditunjuk,” kata Musthofa.

Urgensi pesantren

Mengingat daya tawar pesantren yang sekarang kian mendapat perhatian dari pemerintah, Musthofa mengimbau masyarakat untuk menjadikan pesantren sebagai tempat pendidikan putra-putrinya.

Menurutnya, sekarang banyak sekali fasilitas yang diberikan pemerintah kepada lembaga pesantren. “Salah satunya adalah program PBSB ini,” ujarnya.

Sehingga selain mendapatkan ilmu pengetahuan umum di pendidikan formal, santri juga mendapatkan pendidikan agama di pesantren. “Bahkan bisa mengkaji agama lebih dalam sebagai modal untuk bersosialisasi dengan masyarakat nantinya,” imbuh Musthofa.–SS