MAN Lasem Boyong Lima Piala Lomba Busana Batik Lasem

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – MAN Lasem berhasil membawa pulang lima piala dalam dua Lomba Busana Batik Karnival yang diselenggarakan oleh dua lembaga pemerintah dan swasta di Rembang.

Dua piala berhasil diboyong dalam Lomba yang bertajuk “Metamorfosa Batik Lasem untuk Negeri”. Lomba ini dihelat oleh Diperindakop dan UMKM Kabupaten Rembang pada Sabtu (28/10) di alun-alun Rembang.

Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional. Adapun siswa MAN Lasem yang meraih dua piala tersebut yaitu Zaimatus Sa’diyah kelas X MIA-5 sebagai juara II dan Anisa Nur’aini kelas XI MIA-3 sebagai juara harapan II.

Kedua siswi tersebut menerima piala secara langsung dari Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Dalam sambutannya, Bupati mengatakan, karya siswa-siswi yang dilombakan sangat berperan dalam mengembangkan industri Batik Lasem yang sudah ‘Go International’.

 “Kita harus bisa memajukan industri batik Lasem sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini sesuai dengan tema yang diusung yakni metamorfosa,” ujarnya.

Sementara tiga piala diraih dalam lomba ‘“Rembang Kreatifest” yang diselenggarakan oleh BKK Lasem pada Sabtu (21/10). Tiga siswi yang meraih juara tersebut yaitu Siti Nur Khofifah kelas XI MIA-2 sebagai juara 3, Shinta Zanuba Ahsoria kelas XII MIA-3 sebagai juara harapan 2, dan Anisa Nur Aini sebagai juara harapan 3.

Picu Semangat

Atas prestasi keempat siswa tersebut, Kepala MAN Lasem, Shofi meyerahkan lima piala kepada para pemenang bertepatan dengan upacara “Pelantikan Dewan Ambalan Sudirman Rukhana Kudus periode 2017-2018” yang diadakan pada Senin (30/10).

Shofi menyampaikan selamat atas prestasi yang diperoleh dan menyemangati peserta untuk terus berkarya. “Banyak agenda yang dijadwalkan untuk dua minggu ke depan, antara lain pembuatan video dokumentasi mengenai Profil MAN Lasem,” ungkapnya.

Antony, pembina seni budaya MAN Lasem yang membimbing peserta lomba mengatakan, pembuatan kostum batik Karnival ini merupakan ide asli dari peserta.   “Saya hanya membimbing dan mengarahkan saja. Biarlah semua anak berkarya sesuai potensi mereka,” kata Antony. (Tim jurnalistik MAN Lasem/ss/bd)