081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kemenag Agar Bangun Relasi Baik Dengan Stakeholder

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jakarta (Inmas) – Sebuah lembaga atau organisasi tidak bisa terlepas  dari keberadaan stakeholder. Unsur ini akan sangat mempengaruhi laju organisasi pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Oleh karenanya, hubungan yang baik dengan stakeholder, baik internal maupun eksternal harus tercipta dengan baik.

Demikian dikemukakan oleh Widya Iswara Pusdiklat Tenaga Administrasi Kemenag RI, Endah Prasetyani, ketika mengisi materi Diklat Kehumasan yang diselenggarakan pada 23-28 November lalu di Pusdiklat Tenaga Administrasi, Ciputat, Banten.

Dijelaskan Endah, sebuah organisasi yang baik harus mempunyai hubungan yang baik dengan semua stakeholder, baik ke dalam dan ke luar. “Selama ini kita sering menciptakan hubungan yang baik dengan stakeholder eksternal, tapi melupakan keharmonisan hubungan antar karyawan kantor yang merupakan stakeholder internal,” kata Endah.

Menurut Endah, hubungan internal antara atasan dan karyawan perlu diciptakan dengan model kesetaraan. Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam membangun internal relations ini, antara lain, keterbukaan pihak manajemen, kesadaran dan pengakuan pihak manajemen terhadap nilai dan arti penting komunikasi, serta dukungan sumber daya teknis yang memadai.

Pimpinan didukung oleh Humas, lanjut Endah, harus dapat menumbuhkan perasaan kepercayaan diri pada pegawai bahwa mereka dapat memberikan sumbangan terbaik bagi organisasi. “Rasa PD ini harus ditekankan pada setiap pegawai bahwa mereka dapat mewujudkan tujuan organisasi yang berkualitas,” ungkapnya.

Dengan demikian, rasa loyalitas pegawai pada organisasi akan tumbuh karena memperoleh perhatian yang layak dari pimpinan.

Sementara hubungan yang baik dengan stakeholder eksternal tak kalah penting, utamanya dalam membangun citra dan reputasi positif organisasi. “Secara garis besar, ada tiga jenis stakeholder, yaitu stakeholder utama, stakeholder pendukung, dan stakeholder kunci,” terangnya.

Stakeholder utama yaitu yang mempunyai kepentingan langsung dengan kebijakan/program organisasi, stakeholder pendukung yaitu tidak mempunyai ikatan langsung, namun berpengaruh terhadap kebijakan organisasi, sementara stakeholder kunci yaitu pihak yang berperan sebagai penentu kebijakan organisasi. — ss/bd