Sosialisasikan Manfaat Imunisasi, Dinkes Klaten Rangkul Penyuluh

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi salah satu pencegahan penyakit infeksi senus yang paling efektif. pada dasarnya usaha memberikan kekebalan terhadap penyakit, dengan sengaja memasukkan vaksin berupa mikroba hidup yang sudah dilemahkan. Meskipun ada hambatan, namun MUI telah menyatakan imunisasi Halalan Thoyyibah, selama tidak mengandung najis dan zat haram.

Hal tersebut diungkapkan Herry Martanto dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten dalam sosialisasi manfaat imunisasi terhadap tubuh. Sosialisasi yang dilaksanakan di lantai II Aula Al Ikhlas Kemenag Klaten dihadiri 35 orang Penyuluh Agama Islam (PAI) PNS dan ASN Bimas Islam,(7/11).

“Karena keterbatasan personil, kami merangkul PAI PNS pada jajaran Kemenag Klaten untuk dapat membantu mensosialisasikan manfaat imunisasi kepada masyarakat,” tandas Herry.

“Pencegahan lebih baik dari pada menderita sakit. Imunisasi adalah jalan yang harus kita tempuh. Lagi pula imunisasi tersebut telah melalui uji kelayakan secara media dan syariat. Intinya kita berusaha, dan Insya Allah aman,” imbuhnya.

Pentingnya imunisasi sebagai imun daya tahan tubuh terhadap siswa usia sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah. Dalam pelaksanaan program pemerintah ini diharapkan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan institusi penyelenggara pendidikan, Diknas dan Kemenag.

“Peran penyuluh agama di tengah-tengah masyarakat sangatlah vital, tepat sekali kami bekerja sama bersinergi dan merangkul PAI untuk memberikan pengertian pemahaman dan arti pentingnya imunisasi, karena manfaat yang didapat begitu besar untuk kesehatan, seperti imunisasi yang baru saja di galakkan pemerintah Imunisasi MR (Measles Rubella),” ungkap Herry.

Apriori halal dan haramnya imunisasi yang sering meresahkan warga, bahkan terjadinya saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya, diharapkan  penolakan imunisasi dapat diminimalisir dengan adanya penyuluhan yang melibatkan PAI Kemenag.

“Diharapkan untuk tahun 2018 program imunisasi dapat berjalan lancar dan baik dan bisa diterima semua lapisan masyarakat,” pungkasnya.(ih_aj/Wul)