Kostum Batik Lasem Karnival Harapkan Tampil di Even Nasional

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Bangga akan kekhasan daerah, yaitu batik Lasem, MAN 2 Rembang (MAN Lasem) menciptakan kreasi kostum Batik Karnival. Kostum yang telah berulang kali menjuarai beberapa event ini merupakan kreasi murni dari siswa-siswi MAN 2 Rembang, yaitu kelas X dan kelas XI.

Kreasi kostum batik karnival ini merupakan hasil dari ratusan siswa yang dikerjakan secara berkelompok dan masuk dalam mata pelajaran Seni Budaya. Dengan binaan Anthony Van Dicky, kini MAN 2 Rembang telah mempunyai puluhan koleksi kostum Batik Karnival dengan desain yang cantik dan menarik.

Antony menjelaskan, setiap satu desain kostum adalah hasil desain dari satu kelas. Proses pengerjaan kostum yang menghabiskan 2-3 helai kain batik ini memerlukan waktu sekitar tiga bulan. Untuk membuat kostum ini memerlukan ketelitian dan ketekunan. Karena setiap detailnya harus nampak sempurna. Pemilihan motif kain batik pun harus benar-benar serasi sesuai dengan tema desain yang ditentukan.

Atas kreasi kostum Batik Karnival itu, MAN 2 Rembang telah tampil berulang kali dalam acara-acara resmi di lingkungan pemerintah Kabupaten Rembang. Antara lain Lasem Festival dan pawai ta’aruf STQ dan  MTQ Kabupaten Rembang.

MAN Lasem berhasil membawa pulang lima piala dalam dua Lomba Busana Batik Karnival yang diselenggarakan oleh dua lembaga pemerintah dan swasta di Rembang.

Dua piala berhasil diboyong dalam Lomba yang bertajuk “Metamorfosa Batik Lasem untuk Negeri”. Lomba ini dihelat oleh Diperindakop dan UMKM Kabupaten Rembang pada Sabtu (28/10) di alun-alun Rembang.

Sementara tiga piala diraih dalam lomba ‘“Rembang Kreatifest” yang diselenggarakan oleh BKK Lasem pada Sabtu (21/10). Tiga siswi yang meraih juara tersebut yaitu Siti Nur Khofifah kelas XI MIA-2 sebagai juara 3, Shinta Zanuba Ahsoria kelas XII MIA-3 sebagai juara harapan 2, dan Anisa Nur Aini sebagai juara harapan 3.

Beberapa hari lalu, tim Batik Karnival ini juga tampil di acara Inbox SCTV yang diadakan pada Hari Kartini di alun-alun Rembang.

Antony berharap, prestasi MAN 2 Rembang akan kostum Batik Karnival tidak hanya berhenti di tingkat daerah saja. Ia mengungkapka keinginannya untuk menampilkan karya siswa-siswinya ke tingkat provinsi, nasional, bila perlu internasional.

“Kami yakin, bila ada kemauan pasti ada jalan,” tandasnya. — ss/bd