081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

PHBI dan Kemenag Klaten Gelar Pengajian Isra Mi’raj

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Klaten bersinergi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten dan Takmir Masjid Agung Al Aqsha menggelar  kegiatan pengajian dalam rangka Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Tahun 1439 H/ 2018 M, yang dihadiri Bupati Klaten Sri Mulyani, beserta Muspida, ASN Kabupaten Klaten, penyuluh Agama, Kepala Sekolah, Camat dan 1500 umat Muslim Kabupaten Klaten bertempat di Masjid Agung Al Aqsha Klaten, (21/4).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Masmin Afif kegiatan ini adalah agenda rutin PHBI Kab. Klaten, bukan sekedar kegiatan seremonial semata, tetapi umat Islam dapat mengenang Rosulullah memupuk keimanan pada Allah SWT pada peristiwa yang berhubungan shalat 5 waktu.

“Tujuan dari kegiatan ini diharapkan umat Islam akan mampu mengamalkan shalat lima waktu dalam sehari semalam sesuai hikmah yang terkandung dalam peristiwa Isra Mi'raj itu,” tandas Masmin.

Peristiwa Isra Miraj mengandung hikmah yang sangat luas dan mendalam yang perlu dipedomani dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, terutama diaplikasikan dalam menjalin hubungan antar sesama umat manusia maupun Allah SWT.

Tausyiah disampaikan oleh Ustadz Muhajir dari Boyolali. Inti dari tausyiah yang disampaikan dengan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW agar umat Islam dapat mensyukuri nikmat Allah SWT. Nikmat Allah SWT ada dua yakni nikmat fitri langsung dari Allah SWT seperti nikmat sehat, kehidupan dan nikmat ikhtiari yakni nikmat dengan usaha manusia seperti usaha yang dilakukan.

Dalam menjalankan ibadah shalat akan menghasilkan 4 buah kebaikan, tawadhu artinya rendah hati atau tidak sombong. Jadi, tawadhu adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun datangnya, baik dalam keadaan suka maupun tidak suka. Qanaah adalah suatu sikap yang rela menerima dan selalu merasa cukup dengan hasil yang sudah diusahakan serta menjauhkan diri dari rasa tidak puas juga perasaan kurang.

Seseorang bisa disebut bersifat qonaah apabila memiliki pendirian dengan apa yang telah diperoleh atau bersyukur atas yang ada pada dirinya karena semua adalah kehendak Allah. Sakinah dalam bahasa Arab memiliki arti kedamaian, tenang, tentram, dan amal sholeh.

Selanjutnya Muhajir juga menjelaskan, untuk menjaga kesehatan maka umat Islam harus mencontoh Nabi Muhammad SAW seperti rajin shalat subuh, tidak mudah marah, dan tawakal kepada Allah SWT.(aj/Wul)