Tantangan Sosial Keagamaan Kemenag Kian Berat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Membangun kehidupan masyarakat di bidang agama dan keagamaan merupakan tugas dan fungsi Kementerian Agama yang saat ini berada dalam kondisi yang semakin berat. Beragam persoalan sosial keagamaan menjadi tantangan Kementerian Agama untuk mengatasinya.

Demikian disampaikan oleh Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah dalam kegiatan Pembinaan ASN di lingkungan Kankemenag Kabupaten Rembang yang diadakan pagi ini di Hotel Fave, Rembang.

Kegiatan ini diikuti oleh segenap pejabat Kankemenag beserta beberapa staf, Kepala KUA dan penghulu, serta Kepala dan Kaur TU Madrasah Negeri. Acara ini menghadirkan narasumber Kasubag TU Menteri Agama, Ali  Fakhruddin; serta Kasubag TU Kankemenag Kabupaten Rembang, Mohammad Ali Anshory.

Sementara acara dibuka oleh Atho’illah. Dalam sambutan pengarahannya, Atho’illah mengatakan, tantangan sosial yang dihadapi oleh Kemenag semakin berat saja. Banyak sekali unsur-unsur keagamaan dalam masyarakat yang memerlukan pelayanan Kementerian Agama.

“Kita harus memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam semua aspek agama. Karena tugas kita adalah membentuk kehidupan sosial yang beragama,” tandas Atho’illah.

Di sisi lain, Atho’illah meminta kepada madrasah untuk tidak pesimis mengembangkan madrasah. Hal ini karena agama merupakan faktor utama masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

“Dalam dunia pendidikan, madrasah tidak perlu pesimis. Karena masyarakat sangat membutuhkan pendidikan agama,” serunya.

Atho’illah juga mengatakan, untuk menjalanka roda organisasi, dibutuhkan pimpinan yang tegas dan bijaksana. Kebijakan tersebut berlaku untuk persoalan internal maupun eksternal.

“Baik buruknya organisasi itu tergantung pimpinannya. Seorang pimpinan harus mampu mengakomodasi kebutuhan stakeholder, baik internal yaitu para pegawai, maupun eksternal, yaitu lembaga dan masyarakat lain,” tandasnya. — ss/bd