Meski Ramadan, Perayaan Waisak Berjalan Aman

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Puluhan warga Desa Sendangcoyo, Kecamatan Lasem menggelar perayaan Hari Waisak secara sederhana. Perayaan tersebut digelar di Vihara Ratanavana Arama sejak Senin (28/5/2018) malam hingga Selasa (29/5/2018) pagi.

Perayaan tersebut diikuti oleh sekitar 80 orang. Pawai sederhana dimulai sekitar pukul 19.00, dari Cetiya Widyaloka atau viraha kecil di Dukuh Kebon dan berakhir di Vihara Ratanavana Arama di Dukuh Tluweng Desa Sendangcoyo.

Pawai iini berlangsung dengan aman dan tampak dijaga oleh sejumlah personel Kepolisian, yaitu Koramil Lasem. Warno, tokoh masyarakat Desa Sendangcoyo mengatakan, meski perayaan Waisak bertepatan dengan Ramadan, kondisi warga baik-baik saja.

“Buktinya, perayaan berjalan aman. Tadi malam, pawai juga aman,” ujarnya.

Dalam pawai tersebut para umat Buddha membawa makanan, bunga, dupa, patung, dan lainnya sebagai persembahan kepada sang Pencipta. Pawai ditutup dengan menggelar doa bersama.

Menurut Warno, antara penganut ajaran Buddha dan muslim di Sendangcoyo, beribadah menurut kepercayaan masing-masing. Ia mengatakan, meskipun Lasem terdiri dari bermacam agama, pihaknya bertekad untuk menjaga toleransi antar umat beragama. “Kita bertekad untuk saling menghormati,” ujarnya.

Piyadhiro, tokoh Buddha sekaligus Kepala Vihara Ratanavana Arama menyampaikan pesan perdamaian. Ia berharap kepada umat buddha, tetap menjaga kerukunan antarumat.

Sejumlah tokoh FKUB Kabupaten Rembang juga mengucapkan Hari Raya Waisak kepada Ummat yang menjalankannya. Ketua FKUB Kabupaten Rembang, Masyhuri mengatakan, keberagaman tidak menjadikan perpecahan, namun justru menjadikan semangat untuk bersatu. — iq/bd