Kakankemenag Ajak Catin Bentuk Keluarga Yang Samawa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah mengimbau kepada calon pengantin untuk mempersiapkan diri sedini mungkin menjelang kehidupan rumah tangga yang akan mereka arungi.  Persiapan itu guna mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah,warahmah.

Demikian disampaikan oleh Atho’illah dalam pemaparan materi Bimbingan Perkawinan yang diadakan di aula Kankemenag Kabupaten Rembang, Senin (27/8/2018).

Dalam paparannya, Atho’illah mengatakan, menikah itu merupakan hal yang sakral yang bertujuan untuk menemukan kedamaian dalam hidup. Oleh karena itu, pernikahan harus dianggap sebagai hal yang sangat serius. “Sesuatu yang serius itu harus dipersiapkan dengan serius juga,” kata Atho’illah.

Ditambahkannya, keluarga merupakan elemen yang paling kecil dari sebuah negara, namun mempunyai pengaruh yang paling signifikan. Menrutnya, jika sebuah keluarga hancur, maka negara akan hancur pula. “Sebaliknya, jika sebuah keluarga itu baik, maka akan terbentuk negara yang hebat,” lanjutnya.

Atho’illah juga berpesan kepada catin untuk selalu menjaga hubungan baik dengan keluarga pasangan. “Jika sudah menikah, keluarga pasangan kita adalah keluarga kita sendiri. Oleh karena itu, berupayalah untuk memperlakukan mereka seperti kita memperlakukan keluarga kita sendiri,” ujarnya.

Kasi Bimas Islam Kankemenag Kabupaten Rembang, M. Mukson mengatakan, tujuan kegiatan bimwin ini adalah untuk memberikan bekal pranikah kepada para catin. “Di kegiatan ini, kami akan memberikan dasar-dasar agama dan ilmu kemasyarakatan yang lebih luas sebagai bekal pernikahan peserta,” kata Mukson.

Pada kegiatan ini, setiap catin diberikan buku Fondasi Keluarga Sakinah yang diterbitkan oleh Subdit Bina Keluarga Sakinah Ditjen Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI. Acara yang diselenggarakan selama dua hari ini diikuti oleh 25 pasangan catin dengan narasumber Kakankemenag Kabupaten Rembang, Kasi Bimas Islam, Ali Muhyiddin, dan Ali Akhyar. — iq/bd