Wujudkan Eksistensi Pesantren dalam Masyarakat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Keberadaan Pondok Pesantren harus dapat dirasakan oleh masyarakat sekitarnya,termasuk bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kaitannya dengan itu Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan kota Salatiga mengadakan Sosialisasi Pengembangan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Ruang Meeting Room Hotel Laras Asri Salatiga (09/10), berlangsung selama dua hari 9–10 Oktober 2018 diikuti oleh santri 30 Pondok Pesantren di kota Salatiga, yang dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Pengasuh Pondok Pesantren dan Perwakilan dari Puskesmas.

Kepala Kantor Kemenag Kota Salatiga, Fahrudin memberikan apresiasi atas pelaksanaan Sosialisasi ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting, guna mewujudkan kemandirian warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bukan hanya itu, juga untuk meningkatkan pengetahuan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya tentang kesehatan.

Sebagaimana Keputusan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1067/Menkes/SKB/VIII/2002, Nomor 385 Tahun 2002 dan Nomor 37 tahun 2002 tentang Peningkatan Kesehatan Pondok Pesantren dan Instansi Keagamaan lainnya.

“Didalam Surat Keputusan tersebut diharapakan tidak hanya Pondok Pesantren yang sehat, tetapi juga warga masyarakat sekitarnya juga ikut sehat dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di Pontren.Karena itu, Poskestren harus dibangun di depan Pondok Pesantren,” ujar Kakankemenag.

Dijelaskan oleh Fahrudin, kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan Poskestren lebih diutamakan dalam hal pelayanan kesehatan dan pencegahan, tanpa mengabaikan aspek kuratif pengobatan dan rehabilitatif pemulihan kesehatan.

“Poskestren mempunyai ruang lingkup meliputi pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif yaitu upaya promotif, preventif, tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif serta upaya pemberdayaan warga Pondok Pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam bidang kesehatan,” jelasnya.

Tujuan kegiatan ini, selain untuk menggiatkan Poskestren, juga untuk mencari kader yang bisa menjadi penggerak kesehatan disekitar masyarakat Pondok Pesantren. Adapun materi Sosialisasi ini mencangkup diantaranya, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, kesehatan masyarakat, PHBS, kesehatan reproduksi serta gizi dan kesehatan lingkungan.(KK/gt)