Intoleran Diselesaikan Dengan Kearifan Lokal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Dalam rangka menambah wawasan hasanah budaya, agama dan kebangsaan  Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Magelang  mengadakan Kunjungan Kerja ke FKUB Kota Salatiga, Kamis (20/12).   Rombongan yang berjumlah 25 orang ini diterima oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Salatiga Fahrudin selaku mewakili Walikota Salatiga di Ruang Plumpungan Setda Salatiga. Turut mendampingi penerimaan kunjungan tersebut Kepala Kantor Badan Kesbangpol, Agung Nugroho, Ketua FKUB Kota Salatiga, KH. Noor Rofiq dan para pengurus FKUB Kota Salatiga.

Kepala Kantor Kemenag, Fahrudin dalam penerimaannya menyampaikan apresiasi kepada FKUB Kab. Magelang yang telah memilih Salatiga untuk dijadikan tujuan kunjungan. ”Mudah-mudahan dengan datangnya rombongan FKUB Kab. Magelang akan menambah erat persaudaraan utamanya tentang keragaman umat beargama,“ kata Kepala Kantor.

Menurutnya, FKUB Kota Salatiga dianggap mampu berjalan dengan mapan dalam berperan ikut menciptakan kondusivitas kerukunan umat beragama. Kemapanan tersebut terlihat baik dari segi program – program kegiatan, dukungan sarana dan dukungan dana dari pemerintah Kota Salatiga.

“Karena Kota Salatiga dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama mampu mengelola perbedaan  dengan bijak, sehingga kota Salatiga sendiri mendapat penghargaan Kota Tertoleran tiga tahun berturut turut dari setara Institute,” ujar Fahrudin.

Dijelaskan oleh Fahrudin, indikator yang dinilai oleh tim setara institute terkait Salatiga sebagai kota tertoleran se Indonesia, karena Salatiga kota kecil multikultural dikatakan sebagai Indonesia mini hampir semua ras dan suku ada di Salatiga, dengan adanya Perguruan Tinggi UKSW dan IAIN, yang diindikasikan tidak pernah terjadi intoleran. Kalaupun ada kegiatan intoleran bisa diselesaikan secara kearifan lokal. Juga warga masyarakat Salatiga memiliki kultur yang sangat humanis saling menghormati antar satu dengan yang lain walaupun berbeda suku dan ras. Ada usaha dari warga masyarakat untuk membentengi diri dari faham radikal yang akan masuk ke Salatiga

“Sejauh ini, FKUB kota Salatiga yang diketua KH. Noor Rofiq  sangat terasa perannya dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama di Kota Salatiga, pemerintah Kota Salatiga sangat terbantu. Oleh Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada FKUB, Kami sangat menaruh hormat pada para Kyai, Pendeta, Pastor dan lain-lain yang telah mengabdikan dirinya sebagai pengurus FKUB,” lanjutnya.

Fahrudin yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat FKUB dan juga mantan Ketua FKUB Kabupaten Sragen menjelaskan, FKUB  mampu menjalankan tugas dengan baik. Terlihat dari pengelolaan organisasi yang stabil, fungsi-fungsi koordinasi dengan instansi terkait sangat insentif, pengembangan dialog dan pembinaan kerukunan umat beragama cukup masif. Demikian pula kemapuan FKUB dalam melakukan deteksi dini dan mediasi konflik umat beragama, semua berjalan dengan baik.

Perhatian Pemerintah, Walikota beserta Forkompinda senantiasa bersinergi untuk mewujudkan kondusifitas kota Salatiga bersama warga dan masyarakat. “Kerukunan di kota Salatiga akan selalu terjaga karena para tokoh agama, tokoh masyarakat, berbagai organisasi masyarakat, pimpinan daerah dan partisipasi masyarakat berperan besar dalam memeliharanya,” pungkas Fahrudin (KK-MNC/gt)