081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Semarak Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Di Sumber

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang –Peringatan Maulid Nabi dimaksudkan sebagai pengingat sosok keteladanan rasulullah Nabi Muhammad SAW yang dijadikan uswatun hasanah bagi seluruh umat islam dalam aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ratusan warga sumber dari RW 01 sampai RW 04 tampak penuh semangat, antusias dan khidmat dalam menyimak, mengikuti tausiah yang disampaikan oleh ustadz penceramah.

Acara peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW diselenggarakan oleh jama’ah mushola Al-Hidayah Sumber pada Kamis malam Jum’at (6/12/2018) dimulai pukul 20.00 WIB – selesai bertempat di sebelah utara KUA Sumber atau halaman mushola Al-Hidayah.

Pra acara diawali dengan lantunan nada islami, sholawatan dari grup rebana new al-barkah dari sumber, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an,lantuanan sholawat nabi dan Tahlil yang dipimpin oleh bapak haji Masrib selaku tokoh agama di Sumber, Selanjutnya sambutan.

Sambutan pertama disampaikan oleh ketua panitia, prihanto . Disampaikannya ucapan terima kasih atas kerjasama, bantuan dan doa baik secra moril dan meteriil oleh warga sumber dan kerja sama antar semua panitia yang telah mensukseskan acara kali ini. “Semoga kita mendapat ilmu yang barokah dengan mengikuti kegiatan ini,” ucapnya.

Puncak acara kegiatan tersebut adalah mauidhoh hasanah oleh KH. Asrori Hasan dari juwana. Para jam’ah peserta pengajian tampak khusyuk mendengarkan tausiyah tersebut. Dalam tausiyahnya disampaikan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW hendaklah membiasakan diri dengan mengaji dan istiqomah dalam meningkatkan kualitas keimanan dan keilmuan dengan belajar Al-Qur’an.

“Di era modern sekarang ini harus terus menerus menata hati dengan maksud menyeimbangkan iman, ilmu dan amal, karena banyak orang intelektual jika tidak ditopang dengan iman maka akan tersesat dengan korupsi dan lainnya. Selanjutnya belajar islam secara kaffah, sehingga saat kita keluar dari masjid pun internalisasi nilai-nilai keislaman tetap terpatri,” ucapnya. —Dwi/iq/bd