Usai Diklat, Peserta Agar Tidak Membawa Gelas Kosong

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang –Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang, Ibnu Hasyir meminta peserta untuk menularkan hasil diklat kepada rekan-rekannya di madrasah. Hasil yang diperoleh selama diklat agar diaplikasikan sepenuhnya dalam proses pembelajaran di madrasah.

Demikian disampaikan Ibnu Hasyir pada hari ketiga pelaksanaan Diklat di Wilayah Kerja bertajuk Diklat Teknis Substantif Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Bagi Guru Madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang yang dilaksanakan mulai Senin – Sabtu (3-8/12/2018) di aula Kemenag Rembang.

Sekitar 40 peserta yang mendapatkan materi tentang teknologi pembelajaran ini diharapkan bisa memecahkan berbagai persoalan di madrasah. “Kami minta peserta pulang diklat tidak membawa gelas kosong,” tukas Ibnu Hasyir.

Sebagai pimpinan yang bertugas untuk meningkatkan kualitas ASN Kementerian Agama di wilayah Jawa Tengah, Ibnu Hasyir berpesan kepada para guru, utamanya peserta diklat untuk merubah diri ke arah yang lebih baik.

Menurutnya, ada beberapa pendekatan untuk meningkatkan kualitas diri. Antara lain, pendekatan fungsional. Contohnya adalah dengan meningkatkan kompetensi melalui diklat. Diklat adalah sarana efektif untuk meningkatkan kualitas guru dan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang baru.

Pendekatan berikutnya adalah pendekatan lingkungan sekitar. Menurut Ibnu Hasyir, guru haruslah peduli terhadap lingkungan madrasah. “Guru tidak bisa masa bodoh dengan lingkungan. Sebaliknya, guru harus ikut memikirkan kemajuan lingkungan madrasahnya,” tandas Ibnu.

Ibnu juga mengimbau guru untuk melakukan pendekatan spiritual. Dengan pendekatan ini, seorang guru akan lebih sering mengevaluasi diri sendiri dan mengoreksi kekurangan diri. Dengan demikian, guru akan berupaya untuk memperbaiki kekurangannya itu.

Pendekatan yang terakhir, kata Ibnu, adalah pendekatan perilaku. Pendekatan ini adalah yang paling penting. “Yang tahu kualitas perilaku kita adalah diri kita sendiri. Untuk itu mari menunjukkan perilaku yang positif yang bisa menjadi teladan bagi peserta didik. Termasuk bagaimana bisa mengatasi permasalahan siswa,” pungkasnya. — iq/bd