Pertahankan Predikat Kota Tertoleran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Ditetapkannya Kota Salatiga sebagai kota tertoleran di Indonesia, tidak lepas dari peran Kementerian Agama dan para tokoh agama menciptakan iklim kehidupan beragama yang diidam-idamkan masyarakat. Tantangan ke depan mempertahankan predikat kota tertoleran harus dapat dibuktikan dan bahkan dapat ditingkatkan lebih baik lagi.

Hal itu diungkapkan Wali kota Salatiga Yuliyanto, usai mengikuti upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke-73 Kementerian Agama di Halaman Pemkot Salatiga, Kamis (03/01).

“Salah satu peran Kementerian Agama adalah tetap dan terus terjaga kerukunan hidup antar umat beragama yang kian rekat, sehingga kualitas kehidupan keagamaan makin meningkat,” kata Yuliyanto.

Di tempat yang sama Kepala Kantor Kemenag kota Salatiga Fahrudin menjelaskan, ada sejumlah indikator dinobatkannya Salatiga sebagai kota tertoleran. Salah satunya adalah minimnya peristiwa yang berkaitan dengan intoleransi.

“Upaya untuk menekan terjadinya peristiwa intoleransi inilah yang selalu diupayakan Kantor Kemenag bekerja sama dengan masyarakat dan para tokoh agama,” ujar Fahrudin.

Adapun dalam upacara tersebut, diserahkan hadiah kepada para juara berbagai lomba dalam rangka HAB ke-73 Kemenag. (KK-Mnc/gt)