Pembukaan PDWK Moderasi Kerukunan Umat Beragama Bagi ASN Kemenag

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) Pelatihan Teknis Moderasi Kerukunan Umat Beragama Bagi ASN Kementerian Agama, Senin, (22/2) bertempat di Ruang kelas MI Maarif Pulutan Salatiga.

Dalam sambutannya Kepala Kemenag kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kepala Sub Bag TU Balai Diklat Keagamaan Semarang bersama tim. Beliau mengapresiasi persiapan tim Balai Diklat Keagamaan Semarang yang telah mengatur dan mempersiapkan semua hal berkaitan dengan kegiatan pelatihan ini.

Selanjutnya, H. Taufiqur Rahman menjelaskan, Kementerian Agama RI mengusung tiga pilar semangat baru sebagai kunci dalam mengelola lembaga, diantara tiga pilar itu yakni Moderasi Beragama.

“Terkait moderasi beragama salah satu penekan adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi dan nilai-nilai kebangsaan,” katanya.

“Moderasi dapat diukur dalam empat indikator diantaranya toleransi, anti kekerasan komitmen kebangsaan serta pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif terhadap budaya lokal atau konteks Indonesia yang multi-kultural dan multi agama,” jelas Taufiq.

Untuk itu keempat indikator tersebut harus selalu dijaga dan dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat sebagai upaya menciptakan kerukunan berbangsa dan bernegara secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, H. Taufiqur  Rahman mengatakan Moderasi beragama adalah cara pandang sikap dan perilaku yang selalu mengambil posisi ditengah-tengah, selalu bertindak adil berimbang dan tidak ekstrim dalam beragama. Program moderasi beragama erat kaitanya dengan isu strategis yang sedang terjadi di negara Indonesia, yakni terkait masih lemahnya pemahaman dan pengamalan nilai agama yang moderat, inklusif dan toleran untuk memperkuat kerukunan umat beragama, ”imbuh Taufiq.

Maka moderasi beragama adalah pilihan tepat di tengah tantangan ekstremisme yang menjamur di belahan dunia. “Moderasi beragama adalah pilihan tepat dan selaras dengan jiwa pancasila ditengah gelombang ekstremisme di berbagai belahan dunia,” jelas H. Taufiqur Rahman.

Pada bagian akhir arahannya, H. Taufiqur Rahman menghimbau kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan serius dan sungguh-sungguh karena pelatihan ini memberikan pemahaman-pemahaman terkait moderasi beragama. Oleh karena itu Beliau menghimbau kepada para peserta agar selalu aktif dan tanggap didalam mengikuti kegiatan pelatihan ini mengingat betapa pentingnya peran serta peserta sebagai ASN di  Kementerian Agama.

“Saya harapkan seluruh peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan dengan baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang yang diwakili oleh Kasubag TU, Siti Barokah, mengatakan PDWK  Moderasi Beragama ini diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang mulai tanggal 22 s.d 27 Februari 2021, dengan jumlah peserta 40 orang yang terdiri dari ASN di lingkungan Kantor Kemenag Kota Salatiga.

Siti Barokah menyampaikan maksud dan tujuan PDWK agar peserta bisa menjadi pihak terdepan dalam pengamalan moderasi beragama dalam kehidupan pribadi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga tidak menjadi ekstrem kiri dan ekstrem kanan tapi menajdi orang yang moderat.

Pelaksanaan kegiatan ini tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah digariskan Pemerinah. Sebelum masuk ketempat pelatihan, para peserta dan panitia kegiatan harus mencuci tangan, dites suhu tubuh dan memakai masker. Panitia kegiatan juga menyediakan ATK  dan souvenir, faceshield, hand sanitezer, dan masker yang dibagikan kepada peserta pelatihan.(Khusnul-Fitri/Sua)