Penilaian Itjen, Kakankemenag Sampaikan Inovasi Layanan Kemenag

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang,. M. Fatah menyampaikan presentasi terkait kinerja Kemenag Rembang selama tahun 2020. Hal menarik yang dipaparkan adalah inovasi layanan yang telah diterapkan oleh Kemenag Rembang.

Paparan tersebut disampaikan dalam acara penilaian Mandiri Zona Integritas menuju WBK dan WBBM pada Kamis (25/3/2021) di aula PLHUT Kemenag Rembang. Fatah menyebutkan sejumlah layanan inovasi Kemenag untuk mempermudah publik dalam mengakses informasi dan layanan.

Layanan tersebut di antaranya aplikasi Simpatika Online. Aplikasi pelayanan di bidang pendidikan (madrasah) ini memudahkan guru untuk berkirim berkas-berkas portofolio dan lainnya, termasuk terkait syarat pencairan TPG. Menurut Fatah, aplikasi yang menyimpan data secara digital ini bisa mengurangi tumpukan berkas di ruang Seksi Pendidikan Madrasah. “Selama ini ruang Penma penuh dengan tumpukan berkas-berkas dari madrasah dan guru. Simpatika online sangat paperless, sehingga akan menghemat ruang dan biaya,” kata Fatah.

Inovasi layanan lainnya yaitu layanan online KUA berupa pesan jawab otomatis (whatsapp auto response). Fatah mengatakan, layanan ini sudah diterapkan di 15 KUA Kecamatan di Rembang. Munculnya inovasi ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi sewaktu-waktu.

Dengan whatsapp auto response ini, masyarakat tak perlu datang ke KUA. Cukup dengan menghubungi nomor whatsapp KUA dan mengetik informasi yang dibutuhkan. “Whatsapp merupakan aplikasi yang dimiliki semua orang da sangat murah. Akses visibilitynya sangat tinggi, sehingga masyarakat bisa mengakses informasi kapan pun dan di mana pun,” terang Fatah.

Sementara itu, terkait peningkatan kualitas SDM, Fatah menyebutkan sejumlah program yang dilaksanakan sepanjang tahun 2020. Program tersebut adalah Sensasi Kita (Senin Sarana Informasi Kita) yang dilaksanakan setiap Senin setelah pembinaan. Program ini bertujuan untuk melatih kemampuan public speaking ASN dalam memaparkan program Kementerian Agama. “Sehingga ketika mereka berhadapan dengan masyarakat maupun lintas sektoral, mereka mampu memberikan penjelasan dan edukasi,” ujar Fatah.

Terkait layanan informasi kepada publik, Fatah menyebutkan sejumlah media, yaitu website, Youtube, facebook dan instagram. – iq