Umat Islam Mengambil Peran sebagai Penengah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Umat Islam diharapkan memiliki karakter washatiyah, berposisi seperti wasit, tidak turut bermain, tidak menunggu, tetapi mengambil peran sebagai penengah. Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga Laelatul Qodar usai mengikuti kegiatan Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw secara virtual, Jumat (19/3/2021).

Pada kegiatan yang digelar DWP Kementerian Agama RI secara online melalui aplikasi virtual Zoom Meeting tersebut bertindak selaku penceramah Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab.

Tema yang diangkat adalah “Peringatan Isra Mi'raj sebagai Motivasi dalam Membangun Moderasi Beragama,” ujar Laelatul Qodar.

Dalam kegiatan yang bertempat di Ruang Rapat Kepala Kankemenag Purbalingga tersebut hadir para Pengurus DWP Kankemenag Purbalingga dengan seragam gamis warna putih

Laelatul Qodar menjelaskan, dalam kegiatan tersebut penceramah mengajak seluruh umat Islam untuk memahami pentingnya konsep moderasi beragama.

“Moderasi yang dimaksud adalah moderat dalam pemahaman, sikap dan perilaku, tidak hanya dalam teori saja,” jelasnya.

Menurutnya, Quraisy Shihab berharap dengan kegiatan tersebut kualitas iman umat Islam semakin baik serta hubungan persaudaraan seagama dan sesama manusia semakin harmonis..

Ia menjelaskan, dari ceramah yang disajikan dapat diambil kesimpulan bahwa Rasulullah Muhammad saw adalah sosok utama yang mengubah peradaban manusia.

‘Rasulullah adalah sosok yang moderat dan bijaksana, mampu membentuk masyarakat madani yang sejahtera, aman dan damai serta senantiasa mengembangkan toleransi dan menciptakan keadilan,” tuturnya.

Ia menambahkan, esensi dari peristiwa Isra Mi'raj adalah manusia harus meyakini jika kekuatan dan kekuasaan Allah SWT tidak terbatas, dan tidak dipengaruhi ruang dan waktu. Peristiwa perjalanan Rasulullah saw yang menempuh ribuan kilometer dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian menembus langit ketujuh hingga ke Sidratul Muntaha dalam sepertiga malam, adalah sebagian dari tanda kekuasaan-Nya.

Menurutnya, peristiwa Isra Mi’raj adalah peristiwa yang sangat luar biasa dan banyak pelajaran yang terkandung dalam peristiwa tersebut.

“Sebagai umat Islam kita harus percaya dan meyakininya. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari peringatan Isra Mi’raj tahun ini untuk diamalkan di kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Apresiasi

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga Karsono selaku Penasehat DWP menyampaikan apresiasi kepada pengurus DWP Kantor Kementerian Agama Purbalingga karena bisa mengikuti kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj yang digelar DWP Kemenag RI.

“Saya mengapresiasi dan berterima kasih pada Ketua dan Pengurus DWP Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga atas keaktifannya dalam berbagai kegiatan. Melalui kegiatan ini para Pengurus DWP dapat bersilaturahmi secara virtual dengan ibu Menteri Agama, Pengurus DWP Kementerian Agama RI serta DWP Kantor Kementerian Agama kabupaten / kota lainnya se-Indonesia,” ungkapnya.

Karsono menegaskan, jika Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin, sehingga umat Islam harus menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan. Selain itu juga agar senantiasa menjalin hubungan vertikal dan horizontal yang baik.

Ia menambahkan, ada 3 pesan moral yang bisa dipetik dari peristiwa Isra Mi'raj. Yaitu, memelihara hubungan yang baik dengan sesama manusia, memelihara hubungan yang baik dengan Allah SWT dan senantiasa meyakini kebesaran Allah SWT.

“Saya mengajak kita selaku umat Islam untuk berkarakter Islam wasathiyah, menampilkan wajah islam yang damai, toleran dan senantiasa memberikan kesejukan. ASN Kantor Kementerian Agama sudah sepatutnya menjadi agen moderasi dan pembawa kedamaian,” ajaknya.

Kepada jajaran Pengurus DWP Kankemenag Purbalingga Karsono berharap agar mereka dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442 H, terutama dalam upaya mewujudkan generasi yang taat beribadah. (sar/bd)