081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kakankemenag Salatiga Berikan Kultum Menggapai Fitroh Manusia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga — Bulan Ramadan tahun ini tak terasa akan segera berakhir, semoga kita masih bisa menyelesaikan puasa Ramadan dengan baik dan bisa bertemu kembali di tahun depan. Salah satu kemenangan kita setelah bulan Ramadan adalah merayakan hari Raya Idul Fitri dengan penuh suka cita. Namun yang terpenting dari itu semua adalah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya setelah satu bulan berpuasa tentunya, tetap istiqomah terhadap semua amalan-amalan yang kita kerjakan selama bulan Ramadan. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman pada kuliah tujuh menit (kultum) yang di gelar Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Salatiga.

Kultum dilaksanakan setelah usai melaksanakan shalat dhuhur berjamaaah dan sebagai imam sholat Kepala Kantor Kemenag Kota Salatiga diikuti ASN lingkup Kantor Kemenag kota Salatiga, Kamis (6/5) di masjid Al Firdaus Kemenag Kota Salatiga.

Lebih lanjut Taufiq mengatakan Hari raya Idul Fitri adalah merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa. Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa. Kata Id berdasar dari akar kata aada – yauudu yang artinya kembali sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci. Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftharo – yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAWyang artinya ”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.” Dalam Riwayat lain: “Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil.” (HR. Bukhari).

Ditambahkan oleh Taufiq, makna Idul Fitri berdasarkan uraian di atas adalah hari raya dimana umat Islam untuk kembali berbuka atau makan. Oleh karena itulah salah satu sunah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitria dalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.Sedangkan kata Fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan.

Selanjutnya Taufiq mengatakan  Idul Fitri bisa berarti kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah).

Menurut Taufiq, Jadi yang dimaksud dengan Idul Fitri berarti kembali kepada asal kejadiannya yang suci dan mengikuti petunjuk Islam yang benar. Bagi ummat Islam yang telah lulus melaksanakan Ibadah puasa di Bulan Ramadan akan diampuni dosanya sehingga menjadi suci kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan Ibunya. (Humas/Khusnul-Fitri).