Makna Silaturahmi Saat Hari Raya Idul Fitri Di Era Moderen

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga — Silaturahmi  sebenarnya tidak berarti bertamu, berkumpul dan makan-makan, seperti yang banyak dipahami. Silaturahmi saat lebaran tidak perlu terbebani pertemuan fisik. Demikian disampaikan Noor Rahman Penyuluh Agama Islam  PNS Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga saat memberikan kuliah tujuh menit (kultum), pada kegiatan Ramadhan hari ke 22 di Masjid Al Firdaus Kantor Kemenag kota Salatiga, Selasa (4/5).

Kegiatan diawali dengan sholat dhuhur berjamaah sebagai imam sholat Kepala Kantor Kemenag Kota Salatiga. Adapun tema kultum”Makna Silaturahmi Saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran di Era Moderen”.

Kegiatan ini terlaksana berdasarkan program kerja Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga yang dihadiri antara lain Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman; Kasubag TU, H.M. Sholeh Mubin, para Kepala Seksi, Penyelenggara Zawa dan seluruh ASN Kantor Kemenag kota Salatiga.

Penyuluh Agama Islam PNS Kankemenag Kota Salatiga, Noor Rahman mengatakan cara silaturahmi sesuai hadist Nabi Muhammad SAW seperti yang diceritakan Uqbah bin Amir yang artinya “Sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu,” (HR.Ahmad).

Ditambahkan oleh Noor Rahman, berbagai cara bisa dilakukan untuk menyambung silaturahmi agar tetap terjalin pada Idul Fitri 1442 H.

“Jika silaturahmi dengan bertamu tidak bisa karena ada zona Merah dan perberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ada banyak cara misalnya dengan memberi hadiah, mengirim pulsa, uang jajan, Tunjangan Hari Raya (THR), sehingga tetap silaturahmi, “ tambah Noor Rahman.

Diakhir kultumnya Noor Rahman mengatakan Allah menjanjikan surga bagi siapa yang menyambung silaturahmi,  termasuk silaturahmi saat lebaran. Sebaliknya Allah memberi peringatan bagi siapa saja yang memutuskan tali silaturahmi,

“Sambungkanlah orang yang memutuskanmu. Nanti Allah SWT yang akan menyambungkannya dan mendekatkannya di surga,” pungkasnya. (Humas/Khusnul-Fitri).