Wacana Keagamaan Ulama di Media Sosial

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga — Perkembangan teknologi membuat intensitas produksi wacana dan konten keagamaan semakin meningkat. Tak terkecuali untuk para ulama moderat yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwahnya. Saat ini media sosial bisa digunakan untuk kepentingan positif dan negatif tergantung dari pemilik akun media sosial tersebut. Untuk menghimpun data dan informasi yang terkait dengan hal tersebut, maka Balitbang mengadakan penelitian  tentang Produksi Wacana Keagamaan Ulama di berbagai wilayah, seperti di Jawa Tengah.

Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Semarang menyelenggarakan kegiatan Seminar Hasil Penelitian Produksi Wacana Keagamaan Ulama di Media Sosial, di Grand Wahid Hotel Salatiga. Hadir dalam kegiatan tersebut, Penyuluh Agama Islam Fungsional Murtadho. Kegiatan yang dijdwalkan berlangsung Rabu-Jum’at (25-27/08)  dibuka oleh Ketua Balitbang Kemenag Semarang, Samidi Halim.

Pemaparan materi sesi 1 disampaikan oleh Muharom Marzuki, PhD. Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI dengan tema Moderasi Beragama. Dalam pemaparannya Muharom menyampaikan bahwa indikator utama Moderasi beragama ada 4 yakni:

1. Komitmen tinggi terhadap kebangsaan

2. Menghargai perbedaan dan menjaga kesetaraan

3. Anti kekerasan baik fisik maupun verbal.

4. Penerimaan  tradisi yang berlaku di masyarakat.

Peserta dalam seminar ini adalah: utusan dari Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, Kemenag Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang, PWNU Jateng, LDNU Jateng, LTN PWNU Yogya, PCNU Salatiga, PW Muhammadiyah, NU Online Jateng, DDII, UIN WALISONGO Semarang, IAIN Salatiga, UIN Surakarta, FKUB, BDK Semarang, MUI Jateng, Rumah Moderasi Beragama, NAHNU TV, SUARA MUHAMMADIYAH, Tim Official Gus Muwaffiq, Gus Miftah, Gus Baha’ dan Gus Mus, serta beberaoa pengasuh pesantren.(Humas/Murtadho)