081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Eksistensi Sanggar Musik MTsN 2 Rembang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

MTsN 2 Rembang– Sanggar Budaya “Serumpun” MTs Negeri 2 Rembang tetap eksis berlatih musik walaupun masih dalam situasi pandemi. Kali ini kegiatan latihan memberi pelatihan kepada guru tentang musikalisasi puisi dan literasi.

Pelatih dan Pembimbing budaya, Toharudin mengatakan, kurang lebih 2 tahun selama pandemi ini merasa kesulitan untuk mencari bibit-bibit baru pada siswa untuk belajar musik. “Biasanya setiap awal tahun kami melakukan audisi untuk mencari bakat musik pada siswa. Tapi selama pandemi ini kami belum menelusuri siswa yang memiliki bakat dan minat dalam berlatih musik,” katanya.

Karena belum ada aktivitas belajar siswa di madrasah sehubungan dengan pelaksanaan BDR (Belajar Dari Rumah), maka keadaan ini dimanfaatkan untuk melatih guru-guru berlatih musik.
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari saat jam-jam tertentu. Kepala Madrasah, Muhammad Yunus Anis mengungkapkan, kegiatan ini dapat untuk meningkatkan apresiasi guru dan siswa terhadap sastra dan menumbuhkan minat peserta terhadap musikalisasi puisi, sekaligus berliterasi.

“Kebetulan kami memiliki Guru Bahasa dan Sastra yang dapat bertindak sebagai instruktur yang ahli di bidangnya. Sehingga dapat mempromotori pada guru untuk berperan aktif dalam latihan. Setidaknya selain mengisi waktu untuk beraktivitas juga menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang seni,” kata Yunus Anis.

Yunus Anis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua guru yang dan berharap kegiatan ini berguna bagi guru dan siswa MTs Negeri 2 Rembang. “Kami berharap para guru siswa nantinya memahami dunia literasi dan musikalisasi puisi,” tutur Yunus Anis.

Tiga Tahap
Toharudin mengatakan, kegiatan sastra dikemas dalam tiga tahap, yaitu pembekalan, pelatihan, dan pementasan. Pada tahap pembekalan, peserta diberi materi (pengetahuan) tentang musikalisasi puisi. Pada tahap pelatihan, peserta (tim) dilatih menciptakan musikalisasi puisi berdasarkan pemahaman mereka masing-masing. Dan tahap pementasan, peserta akan dipersiapkan untuk pementasan hasil kreasinya di panggung.
Sehingga jika diperlukan sewaktu-waktu benar-benar sudah siap. “Sedangkan alat musik yang digunakan adalah kolaborasi dari beberapa alat musik diantaranya alat musik tradisional (Saron dan Demung), Hadroh, Gitar dan Band,” sebut Toharudin. –wient