Guru Harus Adaptif dan Inovatif

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Era disrupsi menuntut guru harus menyesuaikan diri dalam pembelajaran. Apalagi dalam menghadapi peserta didik yang cukup mengerti bahkan lebih pandai teknologi.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, M. Fatah kepada peserta program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang diadakan oleh KKG Guru MI pada Senin (22/11/2021) di RM kebonjati, Rembang.

Fatah mengatakan, di era disrupsi ini, perubahan yang besar telah terjadi, utamanya di bidang teknologi. Apalagi era pandemi, menuntut guru harus memahami dan mempelajari teknologi untuk mendukung pembelajaran yang diadakan secara daring.

“Perubahan yang cepat dan besar ini telah terjadi dan tidak bisa dihindari hampir di semua negara di dunia dan di semua lini kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Pandemi mengharuskan kita memakai teknologi karena kita tidak boleh mengadakan PTM,” ujar Fatah.

Fatah bercerita, sekitar tahun 2000 masih memiliki HP momophonic. Namun sekarang teknologi android sudah bisa digunakan untuk apa saja. “Perkembangan teknologi begitu cepat. Ketika saya awal ke Amerika pada awal tahun 2000, sudah mempunyai HP monophonic dan bisa sms itu sudah senang sekali. Padahal waktu itu harga kartu perdana mencapai Rp400 ribu,” kisanya.

Atas perkembangan teknologi yang pesat ini, Fatah meminta guru untuk adaptif dan inovatif. Guru harus bisa menyesuaikan dengan sellau belajar hal yang baru tentang teknologi.  Namun tak berhenti di situ, guru diminta pula untuk selalu berinovasi, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan yang menarik minat siswa.

“Menjadi guru sekarang harus profesional dan berkembang secara terus menerus (sustainabel). Dan teknologi itu harus kita manfaatkan untuk berinovasi, agar kita tidak hanya jadi korban teknologi,” pungkasnya. — wahyu