PKB Guru BK :Ketika Guru BK Berperan sebagai Ortu Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Musyawarah Guru Bimbingan Konseling MTs Se Kabupaten Rembang semakin menunjukkan eksistensinya.  Hal ini dapat dilihat saat semua guru BK berkumpul di MTs N 1 Rembang dalam kegiatan PKB pada hari sabtu (6/11/12). Guru BK yang berjumlah 24 guru saling menunjukkan kemampuannya dalam bidang ke BK an.

Salah satu teknik yang diasah saat itu adalah teknik bermain peran. Guru diminta memerankan siswa yang bermasalah, beserta orang tuanya. Dengan  teknik ini di harapkan bapak ibu guru BK mampu menghayati dan memosisikan sebagai siswa bermasalah. Sehingga nantinya dalam bekerja di madrasah masing masing mereka mendapat ilmu yang bisa diterapkan.

Fasda yang sekaligus Pengawas madrasah, Tasiah Khoiriyah mengatakan, guru BK harus bisa menyelami dari siswa yang bermasalah. Dan harus bisa berempati dengan masalah siswa. Tidak mudah memberikan sanksi kepada siswa.

“Menjadi Guru BK tidaklah gampang. Kita  harus bisa menyelami dan bisa berempati dengan siswa yang punya masalah. Jangan mudah memvonis siswa itu bersalah, sehingga begitu mudah  memberi sanksi,” paparnya. 

“Guru BK harus bisa mencari penyebab mengapa siswa bermasalah, yang nantinya guru BK bisa membantu siswa dalam meneyelesaikan masalahnya sendiri,” pungkasnya.

Di tempat yang sama Hesti guru BK MTs Ar Rohman 1 yang saat itu sebagai peserta mengungkapkan, ternyata kita masih dangkal pemahaman terkait penyelesaian masalah siswa ini, dan ingin penyelesaian secara instan.

“Setelah saya mengikuti teknik bermain peran ini, saya jadi tahu bahwa masih banyak teknik teknik dalam hal ke BK an,  dan saya lebih tahu bagaimana perasaan siswa yang mempunyai masalah baik masalah pribadi maupun terkait keluarga,” tandasnya. Memang dalam bermain peran ini Hesti yang saat itu diminta memerankan sebagai orang tua yang anaknya bermasalah mampu membawakannya dengan penuh penghayatan dan punya karakter yang begitu kuat.   – (boerhan)