PAI Berperan Penting Dalam Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Dalam rangka membangun Keterampilan Jurnalistik bagi (PAI) Penyuluh Agama Islam, Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh) Kemenag Kab. Klaten menyelenggarakan kegiatan Dialog Jurnalistik dan Kajian Majelis Taklim Al Ikhlas putaran 30 yang diikuti seluruh PAI bertempat di Aula Al Ikhlas, Kamis, (16/12).

Dalam sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Anif Solikhin  mengatakan, mengapresiasi kinerja penyuluh agaa Islam ketika masa puncak-puncaknya pandemi, ada instruksi dari Menteri Agama untuk mensosialisasikan prokes, dalam masa PPKM Darurat seluruh penyuluh bergerak untuk mengajak masyarakat menerapkan prokes 5M+1D.

“PAI berperan untuk menyebarkan ajaran Islam yang Rahmatan Lil Álamin, untuk menyampaikan moderasi beragama ditengah-tengah masyarakat,” tandas Anif.

Moderasi beragama indikatornya bahwa sebagai warga negara tunduk pada eraturan perundang-undangan dan konstitusi yang sudah disepakati oleh bangsa kita.

“Terkait toleransi, harus kedepankan dan tanamkan kepada umat sejak dini dalam kegiatan pengajian , pentingnya toleransi beragama ditengah umat, baik itu toleransi internal umat beragama, sesama umat Islam, maupun juga toleransi antar umat beragama harus dijaga sebaik baiknya,” tandas Anif.

Menghindari cara-cara kekerasan di dalam dakwah kita kepada umat, perhormatan terhadap tradisi budaya yang berlaku di tengah tengah masyarakat, katanya

“PAI sebagai garda terdepan di dalam gerakan moderasi beragama agar menciptakan bangsa dan negara yang rukun sehinga negara kesatuan Republik Indonesia tetap terwujud, berlangsung terus sampai nanti generasi generasi setelah kita,” jelas Anif.

Untuk itulah PAI harus mengedepankan akhlaqul karimah sebagai uswah khasanah ditengah-tengah umat. “Penyuluh sebagai ujung tombak Kementerian Agama jangan apriori terhadap perkembangan teknologi informasi. Penyuluh agama yang acuh tak acuh terhadap perkembangan teknologi informasi akan jauh tertinggal. Penyuluh agama Islam selain harus memiliki pondasi Agama yang kuat, juga harus menguasai teknologi informasi dan memiliki wawasan global,” pinta Anif.

Perkembangan Informasi dan Teknologi (IT) sekarang ini sangatlah pesat serta memiliki dampak positif dan negatif. Untuk menghadang dampak negatif tersebut PAI haruslah melek IT.

“Dengan memanfaatkan media IT para PAI dapat berdakwah dengan lebih luas, dapat menyebarkan dakwah Islam baik berupa tulisan, audio, gambar, bahkan video,” ujar Anif.

Kegiatan ini dengan narasumber Pirman (Jurnalis Bismas Islam Kementerian Agama RI), dihadiri pula oleh Sub. Koordinator Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam Bidang Penais Zawa Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov Jawa Tengah, Khamdani.(sm_aj/Sua)