Bangun Keharmonisan, PP Kauman Adakan Roan Toleransi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Tahun 2022 dicanangkan sebagai tahun toleransi. Tahun ini disambut positif oleh penduduk Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang dengan mengadakan roan toleransi, pada Minggu (13/2/2022).

Roan toleransi adalah kerja bakti membersihkan lingkungan yang dilakukan oleh warga Karangturi yang terdiri atas beberapa agama. Istimewanya, giat ini diinisiasi oleh Pondok Pesantren Kauman Lasem di bawah asuhan KH Zaim Ahmad Ma’shoem.

Penduduk Desa Karangturi memang beragam, baik etnis dan agama. Tak hanya penduduk muslim, penduduk Desa Karangturi terdiri atas etnis Jawa, Tinghoa dan Arab dan agama Islam, Kristen, Katholik dan Konghucu.

Melihat keberagaman ini, KH Zaim Ahmad bersama istri Ny. Hj. Durrotun Nafisah selaku Pengasuh Ponpes Kauman, Desa Karangturi, kecamatan Lasem, mencoba merangkul semua warga tanpa membeda-bedakan agama dan etnis.

“Salah satu upayanya yaitu dengan mengadakan kegiatan roan toleransi, yaitu kerja bakti membersihkan lingkungan oleh semua warga sekitar,” kata Pengurus Ponpes Kauman, Akhmad Sayuti ketika diwawancara Selasa (15/2/2022).

Sayuti mengatakan, roan toleransi ini sudah menjadi kegiatan Ponpes Kauman dengan melibatkan seluruh santri warga sekitar yang multi agama. Ponpes Kauman yang terletak di kawasan Pecinan Lasem ini mengadakan kegiatan roan toleransi setiap tahun.

“Terkadang kalau ada momentum juga diadakan roan toleransi. Terkakhir kemarin pada Minggu, 13 Februari 2022 yang diadakan dalam rangka menyambut bulan Rajab dan Haul sesepuh Ponpes Kauman dan Ponpes Al-Hidayat Lasem,” terang Sayuti.

Sayuti menambahkan, roan toleransi ini bertujuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan tetangga. Sebagaimana salah satu slogan pesantren Kauman Lasem, yaitu menghormati dan membahagiakan tetangga. “Tujuan kegiatan roan toleransi ini adalah untuk membentuk karakter sosial santri, tolong menolong dan kerjasama dengan masyarakat sekitar, tanpa membeda-bedakan suku, etnis dan agama,” pungkas Sayuti. – iq/rf