Gus Din: MAN 2 Rembang Penuh Keberkahan dan Kefadhilahan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

MAN 2 Rembang — Siswa siswi kelas XII dalam waktu dekat akan menjalani Ujian Madrasah. UM ini sebagai ujian terakhirnya selama tiga tahun menjalani pembelajaran di madrasah. Sebelumnya mereka telah menjalani serangkaian ujian seperti Penilaian Akhir Tahun (PAT) serta Ujian Praktik.

Guna menyongsong perhelatan tersebut, MAN 2 Rembang menyelenggarakan Do’a Bersama sekaligus peringatan Isra’ Mi’raj jelang Ujian Madrasah Tahun Pelajaran 2021/2022 bertempat di aula madrasah, Jumat (18/3/22).

Pada kesempatan tersebut hadir seluruh peserta didik kelas XII bersama guru dan pegawai MAN 2 Rembang. Acara diawali dengan pembacaan shalawat Nabi oleh siswa yang disertai iringan rebana.

Selanjutnya siraman rohani sekaligus motivasi dari KH. Sholahuddin Fatawi. Gus Din, panggilan akrabnya mengajak para siswa MAN 2 Rembang untuk “mempengaruhi” saudara, handai taulan, teman untuk mendaftar di MAN 2 Rembang dan ikut tabarrukan di madrasah.

“Seharusnya anak-anak yang wajib mengajak saudara, tetangga dan membawa ke MAN 2 Rembang, agar guru bisa tenang untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayat tersebut.

Gus Din mengungkapkan fakta, MAN 2 Rembang merupakan sekolah negeri setingkat menengah atas pertama yang ada di Lasem .

“Madrasah ini banyak mendapat keberkahan dan kefadilahan atas dasar sejarah serta usia lamanya berdiri,” pungkas Gus Din yang juga Ketua PCNU Lasem ini.

Sebagaimana diketahui pendirian MAN 2 Rembang diprakarsai oleh para tokoh agama dan masyarakat khususnya Lasem. Pada tahun 1962 lahirlah cikal bakal yang saat itu bernama PGA Islam Lasem.

Acara selanjutnya diisi dengan mujahadah dan dzikir bersama yang dipimpin langsung oleh kepala madrasah, H. Kasnawi. Para hadirin tampak khusyuk dengan harapan kegiatan Ujian Madrasah dapat berlangsung dengan lancar.

Sebagai penutup dibacakan doa oleh K.H. Nur Khozin, serta dilanjutkan dengan mushofahah oleh siswa meminta doa restu kepada bapak/ibu guru. Beberapa siswa tampak menitikkan air mata haru. – huda/rf