MAN 2 Rembang Optimalkan Bimbingan Riset Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

MAN 2 Rembang — Penelitian atau riset sekarang ini menjadi hal yang cukup mendapat perhatian di dunia pendidikan terutama di sekolah maupun madrasah. Para siswa mulai dikenalkan dengan dunia riset, karena ada banyak hal positif yang bisa didapatkan dari kegiatan riset.

MAN 2 Rembang sebagai salah satu madrasah favorit di kabupaten Rembang berusaha untuk mulai menggairahkan minat siswa untuk melakukan riset yang selama ini mungkin belum begitu terdengar gaungnya.

Langkah serius yang dilakukan pertama dengan membentuk tim riset dari guru. Ada sembilan guru yang membina riset yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu Sains Teknologi, Sosial Humaniora, dan Keagamaan. Yang mana didalamnya terdapat ketua Tim Riset serta koordinator masing-masing bidang.

Langkah kedua dengan menyelenggarakan pelatihan sekaligus penjaringan siswa yang tertarik dengan riset. Pelatihan bagi tim riset ini mengundang pembicara Qomaruddin, seorang dosen dari UNISNU Jepara. Pada kesempatan tersebut sekaligus mencari permasalahan yang bisa dijadikan materi riset.

Langkah selanjutnya yang saat ini sedang berlangsung adalah kegiatan bimbingan. Para siswa dan guru pembimbing yang tergabung dalam tim riset madrasah saling berinteraksi untuk mengidentifikasi permasalahan sesuai bidangnya.

Pembimbingan dengan membuat proposal penelitian. Untuk format menggunakan juknis MYRES 2021 karena agenda terbesar dari tim riset adalah mengikuti ajang MYRES yang merupakan kompetisi riset paling bergengsi bagi siswa madrasah di seluruh Indonesia.

Koordinator bidang Sosial Humaniora; Indah Fithriah mengatakan untuk kegiatan bimbingan diadakan satu minggu sekali di hari Rabu. “Tapi terkadang fleksibel juga tergantung kegiatan pembelajaran anak-anak,” ujar Indah saat dimintai keterangan, Kamis (24/3/2022).

Siswa akan banyak memperoleh manfaat dari kegiatan riset yang dilaksanakan. Mereka akan dibiasakan untuk menulis, sebuah kebiasaan baik yang mungkin tidak dimiliki banyak siswa. Kemampuan menulis ini akan semakin terbentuk jika siswa konsisten.

“Selain itu juga bisa membuat siswa terbiasa dalam memecahkan permasalahan, serta menumbuhkan kemampuan berpikir,” imbuhnya.

Kebiasaan melakukan riset juga nanti akan bermanfaat pada saat anak-anak berada di bangku perkuliahan, karena nantinya akan banyak sekali kompetisi riset bagi mahasiswa dalam skala besar. Kemampuan riset yang dipupuk dari bangku sekolah tentu akan menjadi modal berharga.

“Pada awal bimbingan, anak-anak dibimbing dalam pembuatan proposal penelitian dari ide permasalahan yang telah ditentukan. Mulai dari latar belakang sampai metode penelitian. Mereka juga kita ajari bagaimana cara mencari referensi hasil penelitian lainnya yang terkait,” pungkas Indah. — huda/iq/rf