PTM Pertama di Bulan Ramadan MAN 2 Rembang Berjalan Lancar

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

MAN 2 Rembang — Kegiatan pembelajaran di MAN 2 Rmbang kembali menggeliat. Ditambah suasana bulan Ramadan menambah semangat siswa. Setelah mengalami beberapa kali perubahan sistem pembelajaran, kali ini siswa siswi kembali belajar secara tatap muka di madrasah.

Selama satu bulan terakhir siswa kelas X dan XI harus belajar dari rumah karena adanya berbagai kegiatan siswa kelas XII yaitu Penilaian Akhir Tahun (PAT), Ujian Praktik, serta Ujian Madrasah. Setelah pembelajaran kelas XII selesai, siswa kelas X dan XI bisa dilakukan lagi di madrasah.

Bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah di bulan Ramadan, seluruh siswa kelas X dan XI mengikuti pembelajaran di madrasah. Menyesuaikan dengan bulan Ramadan, waktu pembelajaran juga dibuat sedemikian rupa.

Kepala MAN 2 Rembang, H. Kasnawi menjelaskan berdasarkan Surat Edaran dari Kanwil Jateng tanggal 21 Maret 2022, KBM selama bulan Ramadan diarahkan untuk peningkatan, keimanan, ketaqwaan, pendalaman, pemahaman, dan keterampilan ibadah.

“Kami juga mengakomodir himbauan tersebut. Jam pertama setelah doa bersama digunakan untuk tadarus Al-Qur’an yang dipandu salah satu siswa di pusat suara. Ada guru yang dijadwal untuk mendampingi setiap kelas sehingga bisa berjalan kondusif,” ujar Kasnawi saat dimintai keterangan, Selasa (5/4/2022).

Kasnawi menambahkan setelah selesai tadarus dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran sesuai jadwal sampai jam ke lima. Sementara untuk jam terakhir diisi dengan kajian kitab kuning oleh guru MAN 2 Rembang, K.H. Nur Khozin.

“Untuk kajian kitab kuning ini siswa mengkaji kitab Nashoihul Ibad karena di dalam kitab ini mengandung banyak sekali nasehat-nasehat yang bisa mencerahkan umat,” pungkas Kasnawi.

Sistem pembelajaran kitab kuning ini ada satu kelas yang mengikuti ngaji bandongan di mushola madrasah, sementara siswa lain menyimak melalui pengeras suara di kelas masing-masing. Supaya kondusif, ada guru yang dijadwalkan untuk mendampingi di kelas.

Kajian kitab kuning ini diadakan selain sebagai wujud program unggulan Kitab Kuning, juga karena karakteristik sebagian besar siswa MAN 2 Rembang merupakan santri di berbagai pondok pesantren di Lasem. Dengan ini maka diharapkan dapat menciptakan suasana ngaji pasan di madrasah seperti yang ada di pesantren. — iq/rf