081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Puasa sebagai Bentuk Birrul Walidain

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

KUA Kaliori – Keberkahan bulan Ramadhan benar-benar di rasakan kaum muslimin dengan mengadakan pelbagai kegiatan keagamaan. Seperti halnya Gerakan Pemuda Anshor ranting Sambiyan kecamatan Kaliori mengadakan Ngaji Bareng, Jum’at malam (8/ 4/2022) di masjid Al Badi’ Sambiyan.

Suyatman Hakim, PAH KUA Kaliori sebagai pembicaraan menyampaikan, puasa tidak hanya sekadar menjalankan perintah agama sebagai ibadah wajib, akan tetapi juga bentuk birrul walidain seorang anak terhadap orang tuanya.

“Segala amal ibadah seorang anak adalah bentuk balas budi atas jasa orang tua yang begitu besar, karena ibadah yang dilakukan anak secara otomatis Allah juga memberi pahala kepada orang tuanya,” kata Suyatman Hakim memberi motivasi kepada para pemuda yang hadir.

Suyatman menambahkan, seorang anak yang rajin mencari ilmu, juga rajin ibadah seperti pada bulan Ramadhan ini dengan menjalankan puasa itu termasuk membantu dan meringankan tugas orang tua.  ‘Karena jika ada kesalahan atau dosa yang dilakukan anak secara langsung yang dimintai pertanggungjawaban adalah orang tua. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :

ومن ترك ولده جاعلا فكل ذنب عمله عليه

Bagi orang tua yang membiarkan anaknya dalam keadaan bodoh, maka semua dosa yang di lakukan anak secara otomatis orang tua ikut merasakan dosanya,” jelas Suyatman.

Lebih lanjut ia  membaca hadist Nabi dalam kitab Tanbihul Ghofilin halaman 44.

وذكر ان رجلا جاء الى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله ان امى خرفت عندى وانا اطعم بيدى واسقيها واوضءها واحملها على عاتقى فهل جزيتها؟

قال لا ولا واحدة من ماءة ولكنك قد احسنت والله يثيبك على القليل كثيرا

Di ceritakan ada seorang lelaki datang ke Rosulullah saw sembari berkata,

” Wahai Rosulullah ibuku sudah pikun, dia bersamaku, tiap hari aku yang memberi makan dan minum juga menggendongnya, apakah semua itu sudah cukup sebagai balas budi atas jasanya?”.

Nabi menjawab : Tidak, bahkan tidak termasuk satu persen pun dari seratus jasa ibumu, akan tetapi itu sudah merupakan suatu kebaikan dan Allah akan memberi pahala yang besar atas kebaikan yang tak seberapa itu.

“Maka sebagai anak hendaklah jangan sampai mengecewakan orang tua”. Jelas Suyatman mengakhiri ceramahnya.

Saat ditemui setelah acara, Musthofa, Ketua GP Anshor Ranting Sambiyan menyampaikan banyak terimakasih atas bimbingan dan motivasi kepada sahabat- sahabat Anshor menjdi lebih baik lagi.

“Acara Ngaji Bareng ini kami selenggarakan tiga kali seminggu, dan kami sungguh berterimakasih kepada para Penyuluh Agama Islam KUA Kaliori atas waktu dan ilmunya,” ucapnya singkat. (Gusman/iq/rf)