Bangun Silaturahmi, MTs Negeri 2 Rembang Sambangi Tokoh Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

 Rembang  – Kepala MTs Negeri 2 Rembang, Muhammad Yunus Anis  didampingi guru dan staf tata usaha memanfaatkan momen di bulan Syawal 1443 H untuk   melakukan kunjungan silaturahmi dengan Tokoh Agama di wilayah Kecamatan Pamotan (Senin, 9/05/2022). Kedatangan Kepala Madrasah bersama jajarannya  disambut baik oleh Pengasuh Ponpes Al-Falah  K.H. Amir Mahmud.

Dalam kunjungannya tersebut, Yunus Anis menjelaskan, kunjungan ini untuk bersilaturahmi dan halal bihalal. Selain itu juga bertujuan bertukar pikiran serta meminta kesediaan pengurus pondok  untuk berpartisipasi bersama-sama melakukan upaya memajukan kualitas madrasah. 

“Salah satu upaya yang sangat diharapkan kepada para tokoh agama dalam memajukan pendidikan madrasah adalah dengan membangun hubungan dan komunikasi,”, ucap Yunus Anis. 

Ia berharap dengan merangkul tokoh agama dapat meningkatkan animo dan kepercayaan masyarakat pada madrasah dalam memberikan layanan pendidikan pada anak-anaknya. 

Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas menambahkan, pihak madrasah juga juga mengunjungi tokoh-tokoh agama lain seperti  K.H Abdul Wahid Khohar, KH. Suyuti dan pondok pesantren lainnya yang ada di Kecamatan Pamotan.

Sementara itu K.H Amir Mahmud menyambut baik kedatangan Kepala MTs Negeri 2 Rembang beserta jajarannya di Pondok Pesantren yang diasuhnya. Dalam kesempatan ini K.H Amir Mahmud  mengajak madrasah untuk berkoordinasi dalam rangka tahun pelajaran baru 2022/2023.  

Ia menyampaikan hampir 80% santri yang ada di pondoknya juga mengenyam pendidikan di MTs Negeri 2 Rembang untuk itu ia bermaksud dalam tahun pelajaran baru nanti kegiatan pondok akan disesuaikan dengan kalender pendidikan madrasah.

“Kami berharap antara kegiatan pondok dan madrasah dapat saling bersinergi untuk itu kami berharap adanya koordinasi agar tetap saling mendukung dalam pelaksanaan kegiatan,” tuturnya. 

Lebih lanjut K.H Amir Mahmud mengungkapkan, pihaknya merasa kasihan pada santri-santrinya manakala pada pondok memasuki masa liburan namun madrasah masih aktif dalam kegiatan KBM, begitu juga sebaliknya pada saat madrasah libur, kegiatan pondok masih berlangsung.

 Hal ini terkadang ada santri yang tetap bertahan di pondok namun tak jarang manakala madrasah libur para santri memilih pulang ke kampung halamannya dengan meninggalkan aktivitas di pondok pesantren, begitu pula sebaliknya.

 “Hal yang jarang dilakukan oleh kebanyakan Kepala Madrasah, sebenarnya apa yang dilakukan sederhana tapi memiliki dampak yang baik bagi hubungan madrasah dengan pondok pesantren,” ujarnya.

Dengan adanya koordinasi diharapkan terus terjalinnya komunikasi yang baik dari pihak madrasah dan pesantren. Koordinasi dilakukan di setiap kegiatan-kegiatan yang saling melibatkan. (Wient/iq/rf)