Pelayanan Ikrar Syahadat Mualaf KUA Tingkir

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Eka Pongki Kusdianto warga Ngentak RT001 RW005 Kelurahan  Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir melaksanakan  ikrar syahadat di Masjid Ar Rohmah Kutowinangun Lor  Rabu, 10 Agustus 2022. Bertindak sebagai penuntun Sigit Suprayogi, penyuluh Non PNS KUA Kecamatan Tingkir dan saksi Ginanjar Adi Pratama serta Agung Dwi Prastomo. Ikrar syahadat juga disaksikan mahasiswa UIN Salatiga yang melaksanakan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) di KUA Kec. Tingkir, Salatiga dari tanggal 18 Juli sampai 18 September 2022.

Sebelum melaksanakan ikrar syahadat, Sigit menyampaikan bahwa menjadi mualaf harus dari keyakinan diri sendiri dan tidak ada paksaan dari pihak luar. “Menjadi mualaf itu panggilan hati bukan karena untuk menikah, tapi memang keinginan yang ikhlas dari hati”, tandas Sigit.

Diawali dengan bismillah ikrar syahadat dilaksanakan pada pukul 14.36 WIB. Sigit menuntun Pongki melafalkan syahadat beserta artinya dengan perlahan dan jelas. Setelah ikrar syahadat Sigit menjelaskan rukun islam yang harus dilaksanakan seorang muslim, yaitu : syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu. Harapannya Pongki sebagai mualaf yang sudah belajar wudhu dan salat akan melaksanakan kewajiban salat 5 waktu dengan disiplin. Ikrar ditutup dengan pembacaan doa dan penandatanganan sertifikat mualaf.  Selanjutnya penyuluh agama KUA Kecamatan Tingkir memproses sertifikat tersebut untuk ditandatangani kepala Kantor Kemenag Kota salatiga.

Selain melayani ikrar syahadat, KUA Tingkir dan Disdukcapil memiliki program integrasi pelayanan perubahan status agama mualaf di KTP dan KK bila yang bersangkutan menghendaki. “Pelayanan KUA Kota Salatiga mengedepankan kenyamanan dan kemudahan bagi para mualaf berupa penggantian status agama di KTP dan KK. Semua pelayanan tidak dipungut biaya alias gratis”, imbuh Sigit.

Menurut data Kantor Urusan Agama Kecamatan Tingkir hingga bulan Agustus 2022, Pongki tercatat sebagai mualaf ke-20. Adapun rata-rata mualaf di Kota Salatiga setiap tahun berkisar 100 orang. (Sim Sim, Lucky, Adlha mahasiswa PPL UIN Salatiga)