Isi Waktu Usai PAS, MAN 1 Grobogan Ajarkan Siswa-Siswinya Tata Cara Pengurusan Jenazah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Kewajiban seorang muslim kepada sesama umat islam yang telah meninggal adalah merawat jenazahnya. Cara merawat jenazah yang disyari’atkan Islam diantaranya adalah memandikan, mengkafani, mensholati dan kemudian menguburkan.

Maka dari itu MAN 1 Grobogan memberikan pelatihan pengurusan jenazah kepada siswa-siswi kelas X dan kelas XII. Kegitan yang dilaksanakan di serambi masjid Abdurrohman MAN 1 Grobogan ini dilakukan secara bergelombang mulai tanggal 12-15 Desember 2022.

Dalam materinya, Zainuddin Aziz selaku bidang keislaman MAN 1 Grobogan menjelaskan bahwa kegiatan ini akan difokuskan pada dua hal, yaitu memandikan, mengkafani, dan mensholatkan jenazah. Sedangkan untuk materi menguburkan hanya dijelaskan secara singkat karena waktu dan tempat dalam mempraktikkannya.

“Siswa-siswi MAN 1 Grobogan harus tahu apa saja yang orang muslin wajib lakukan kepada saudara saat menjelang kematian.” tutur Aziz dengan nada bersemangat.

Salah satu alasan pentingnya diadakan pelatihan perawatan jenazah adalah memberikan bekal kepada siswa-siswi MAN 1 Grobogan untuk hidup bermasyarakat. Karena hukumnya yang Fardu Kifayah membuat jarang sekali orang bisa melakukan perawatan jenazah, apalagi yang sesuai dengan syariat islam.

Terlihat antusias siswa-siswi mengikuti pelatihan pengurusan jenazah tersebut.

Salah satu peserta pelatihan, Anindita Nur ‘Aini (X MIPA 3) mengungkapkan bahwa pelatihan ini benar-benar memberikan pengetahuan lebih tentang pengurusan jenazah.

“Biasanya hanya mendengarkan materi saja, kali ini langsung praktik. Apalagi alat-alat yang digunakan untuk praktik adalah asli sama persis yang digunakan dalam proses pengurusan jenazah di desa saya.” terang anindita.

Kepala MAN 1 Grobogan Suprapto mendukung kegiatan ini, karena sebagai bekal life skill siswa di tengah-tengah masyarakat.

Seperti yang sudah diketahui, pelatihan praktik pengurusan jenazah ini memang menggunakan properti asli seperti kain mori, kapur barus, kapas, parfum semprot, dan ember untuk memandikan jenazah. sedangkan untuk obyeknya adalah perwakilan siswa yang bersedia menjadi contoh.(PWD, JM-Bd/Sua)