Rembang (15/3) – Santri yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) diminta untuk memberikan data diri yang valid. Hal ini untuk memudahkan penulisan ijazah kelulusan santri bersangkutan.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah kepada sejumlah santri yang akan mengikuti UNKP dalam Sosialisasi pelaksanaan UNKP Paket Keseteraan Pondok Pesantren Penyelenggara Program Wajar Dikdas, Rabu siang (15/3) di aula Kankemenag Kabupaten Rembang.
Dijelaskan Atho’illah, data diri santri sangat penting agar tidak terjadi kekeliruan dalam penulisan ijazah. “Dalam penulisan nama misalkan, harus sama dengan ijazah ketika di tingkat Ula dan wustho,” kata Atho’illah.
Anis Listiyana, staf Seksi Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren menambahkan, data ini nantinya akan dimasukkan dalam EMIS santri peserta UNKP, baik paket Wustho maupun C. “Kami minta detail penulisan, titik, koma, huruf besar kecil, harus sama dengan ijazah sebelumnya,” pinta Anis.
Juknis
Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan teknik pelaksanaan UN, dan segala hal yang harus disiapkan oleh penyelenggara PPS. Atho’illah mengatakan, keberhasilan UN ini bergantung pada perencanaan, pendataan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan. “Yang terakhir adalah hasil dari UN itu sendiri,” sambung Atho’illah.
Pihaknya berharap, UNKP ini akan membuahkan hasil yang memuaskan. Karena sejatinya, santri mempunyai kedudukan dan kesempatan yang sama dengan pelajar di madrasah/sekolah umum. “Bahkan santri mempunyai nilai plus, karena santri merupakan unsur pejuang kemerdekaan bangsa,” tandasnya.
Berdasarkan data POS UN, Paket B/Wustho akan mengikuti UNKP pada 13, 14, dan 20 Mei 2017. Adapun mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, IPS, Bahasa Inggris, dan IPA. Sementara untuk gelombang kedua diadakan pada tanggal 7, 8, dan 14 Oktober 2017.
Sedangkan UNKP Paket C akan diadakan pada 15, 16, 22, dan 23 Mei 2017. Sementara gelombang kedua pada tanggal 7, 8, dan 14 Oktober 2017.(ss/bd)