Rembang – Kendati tak dijadikan sebagai standar kelulusan, UN ini ditargetkan memperoleh hasil yang optimal. Ini karena nilai UN menjadi salah satu unsur penilaian diterimanya siswa di perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Penerimaan Akademik Nasional – Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN).
Di MAN Lasem, sebanyak 77 siswa sudah mengikuti SNMPTN sejak akhir Februari 2017 lalu. Animo peserta didik di salah satu madrasah favorit di Rembang ini memang tinggi, seiring dengan dorongan pihak madrasah agar lulusannya bisa meneruskan pendidikan di perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Kepala MAN Lasem, Shofi mengatakan, ke-77 siswa tersebut tinggal menunggu pengumuman hasil SNMPTN pada 26 April mendatang. PTN yang dipilih cukup ternama, seperti Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Brawijaya Malang, dan STAN Bandung.
Shofi menargetkan kelulusan UN di MAN Lasem 100 persen. Selain itu, dia juga berharap hasil UN yang diperoleh siswa yang mengikuti SNMPTN ini bisa memenuhi nilai minimal yang dipersyaratkan.
“Kami sangat berharap, hasil UN bagus, sehingga yang sudah mendaftar SNMPTN bisa lolos semua,” ujarnya.
Sementara di MAN Rembang, sebanyak 28 siswa sudah mendaftar SNMPTN dan 14 siswa lainnya mendaftar SPAN-PTKIN. “Yang mendaftar SNMPTN sebagian besar memilih Undip dan Unnes. Sementara yang SPAN-PTKIN sebagian besar memilih UIN Walisongo Semarang, kata Kepala MAN Rembang,” Muhammad Yunus Anis.
Senada dengan Shofi, Anis juga berharap siswa lulus UN 100 persen, dan mendapatkan hasil yang memuaskan. “Sehingga harapan untuk masuk PTN terpenuhi,” katanya.
Selain nilai UN, unsur yang dinilai dalam SNMPTN dan SPAN-PTKIN adalah nilai rapot. Pendaftaran dilakukan secara online. Begitu juga nilai raport dan hasil UN juga diinput secara online.—(anam/tejo/ss/bd)