081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Guru PAI Ujung Tombak Perubahan Moral Bangsa

Klaten – Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pendidik khususnya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) madrasah dan sekolah umum, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten mengadakan kegiatan pembinaan guru PAI di Aula Al Ikhlas Kemenag Klaten yang diikuti seluruh guru PAI dan turut hadir Kasubbag TU, Kamis (9/8).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten menyampaikan harapan bahwa pelaksanaan pendidikan Agama Islam yang diberikan bukan hanya menjadikan manusia yang pintar dan terampil, akan tetapi jauh dari pada itu adalah untuk menjadikan manusia yang memiliki moral dan akhlakul karimah.

“Guru PAI menjadi ujung tombak perubahan moral bangsa. Sehingga apabila guru itu sendiri tidak berkualitas secara keilmuan maka akan berpengaruh pada nilai moral dan akhlak para siswa,” tegasnya..

Kakankemenag menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh guru PAI di wilayah Kabupaten Klaten, yang telah berperan aktif dalam proses peningkatan prestasi belajar siswa dan menekankan agar para guru selalu bersemangat dalam mengajar. “saya mengingatkan agar peran aktif kepala sekolah dan semua guru perlu ditingkatkan, agar tujuan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik,” pintanya.

Semua guru PAI dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya, berkaitan dengan TPG ia juga memohon agar dalam hal proses pencairannya sesuai dengan juknis yang ada, terutama yang berkaitan segala persyaratan pencairan, evaluasi, maupun pelaporannya.

Lebih lanjut Masmin Afif mengatakan, pelaksanaan pendidikan agama Islam tidak hanya disampaikan secara formal dalam suatu proses pembelajaran oleh guru agama, namun dapat pula dilakukan di luar proses pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Guru bisa memberikan pendidikan agama ketika menghadapi sikap atau perilaku peserta didik.

“Pendidikan agama merupakan tugas dan tanggung jawab bersama semua guru. Artinya bukan hanya tugas dan tanggung jawab guru agama saja melainkan juga guru-guru bidang studi lainnya. Guru-guru bidang studi itu bisa menyisipkan pendidikan agama ketika memberikan pelajaran bidang studi,” imbuhnya.(aj/Wul)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content