Awas Badhal Haji Abal-Abal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Makkah — Musim Haji Tahun 2022 ini bisa dikatakan adalah musim Haji percobaan setelah 2 tahun tidak dibukanya jemaah haji dari luar negeri oleh pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi benar-benar mengantisipasi agar wabah covid-19 tidak merebak lagi di negara ini.

Untuk itu berbagai pembatasan diterapkan pemerintah Arab Saudi. Salah satu pembatasan yang diberlakukan adalah membatasi akses warga untuk masuk ke Arafah ketika wukuf. Arafah seakan-akan tertutup kecuali bagi warga negara Arab Saudi yang sudah mempunyai izin tasrikh ataupun jemaah haji beserta petugas yang memiliki identitas khusus.

Tasrikh bagi warga negara Arab Saudi sendiri menurut Kyai Haji Ahmad Nadif, Kepala bidang bimbingan ibadah Sektor 4 Daker Mekah, berbiaya 10.300 real atau mendekati 50 juta rupiah. Hal ini disampaikan Gus Nadif ketika ditemui oleh Ahmad Fahimi ketua kloter 09 SOC seusai acara pembinaan terintegrasi jemaah haji, Rabu (22/6/2022). “Jadi sangat kecil kemungkinan bahkan mustahil bagi para mukimin warga negara Indonesia untuk bisa mengikuti kegiatan wukuf di Arafah, ” ujarnya.

Untuk itu Kyai Najib mengimbau kepada warga negara Indonesia yang ada di tanah air apabila ada tawaran untuk melaksanakan badal haji tahun ini harus benar-benar dipikirkan ulang. “Jangan sampai sudah membayar mahal-mahal malah di sini hanya diberi sertifikat saja, padahal untuk mencari sertifikat itu di sini sangat mudah karena banyak sekali sertifikat yang abal-abal,” tegas Gus Nadhif.

Masih menurut Gus Nadhif, badal Haji resmi diselenggarakan oleh PCINU Arab Saudi dengan menggunakan tenaga mahasiswa Indonesia yang direkrut oleh pemerintah Indonesia sebagai tenaga musiman haji tahun ini tarifnya adalah Rp29 juta. Para mahasiswa yang bekerja sebagai tenaga musiman tersebut tentu saja sudah mendapatkan izin resmi untuk melayani jemaah haji Indonesia baik itu di Makkah Madinah maupun Armuzna. Itu pun hanya dibatasi 10 badhal haji saja. “Jadi tidak perlu kawatir badhal hajinya abal-abal,” tandas Gus Nadhif.

“Kalau memang ada informasi seseorang mukimin bisa melaksanakan Haji badal dengan tarif yang hanya di bawah Rp20 juta atau Rp25 juta atau bahkan lebih dari Rp30 juta tetap harus dipertanyakan keabsahannya, sehubungan dengan sulitnya akses masuk Arafah”, tambah Gus Nadzif.– fahimi/iq/rf

Makkah, 22 Juni 2022