Rembang – Dialog dinilai mampu untuk memecahkan suatu masalah, utamanya terkait kehidupan umat beragama. “Sekedar kumpul bareng, ngopi dan bincang-bincang tentang suatu masalah, bisa mencairkan suatu permasalahan tersebut,” kata Kasi Bimas Islam Kemenag Rembang, Ali Muhyiddin ketika memberikan materi Dialog Kerukunan.
Acara ini diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rembang bersama Kankemenag Rembang, sekaligus Pengukuhan Pengurus Generasi muda FKUB Kabupaten Rembang periode 2021 – 2026 di Fave Hotel, Sabtu (16/7/2022).
Ali menilai, dialog ringan akan bisa menciptakan keakraban antar umat beagama, sehingga memacu kehidupan yang rukun dan harmonis. “Kalau sudah rukun, maka akan terciptakan rasa pengertian dan toleransi antar umat beragama,” kata Ali.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Rembang, Drupodo menyatakan minimnya pegawai di dinasnya, sehingga sangat membutuhkan para tokoh agama untuk membantu memecahkan masalah yang ada.
“Kami cukup tenang, karena data Organisasi yang dilarang oleh pemerintah tidak ada di kabupaten Rembang,” bebernya.
Ketua FKUB Kabupaten Rembang, H Athoillah Muslim menyebutkan, radikalisme adalah pemahaman yang mengancam kerukunan baragama dan berbangsa.
“Kalo saya boleh mengatakan, radikalisme di Rembang ini tidak sekedar berpotensi, tapi sudah menjadi bara, kalo kita abaikan saja, maka tidak mungkin di Rembang ini nanti pada saatnya juga akan menakutkan,” jelasnya sambil menyanyikan lagu Roma Irama.
Acara yang di ikuti para pemuda berbagai agama, juga para perwakilan Penyuluh Agama ini di akhiri materi Wakapolres Rembang, Kompol Teguh Budi Prasetya dan Danramil Kaliori Kapten Asmubin. Mereka mangajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga kerukunan dan keutuhan NKRI. –Gusman/iq/rf