081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

EMIS Ponpes Harus Cepat, Tepat dan Akuntabel

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Lembaga pendidikan keagamaan, seperti pondok pesantren (ponpes) tidak lepas dari EMIS (Education Management Information System). Penyusunan data dan informasi lembaga pendidikan keagamaan/ponpes harus valid karena berpengaruh signifikan terhadap kebijakan. Dengan data yang akurat dan valid, maka pengembangan lembaga keagamaan lebih terencana dengan baik.

Penegasan tersebut disampaikan Kasi PD Pontren, Bakri dalam kegiatan Rapat Koordinasi Lembaga Pendidikan Keagaman Islam Seksi PD Pontren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten bertempat di Ponpes Fastabiqul Khoirat Jogodayoh Kalikotes Klaten (Kamis, 23/3) yang diikuti peserta 38 ponpes di Klaten

Bakri mengatakan, “lembaga pendidikan seperti ponpes harus ada data yang terbaru/update, data masing-masing lembaga harus terdokumentasi sebaik-baiknya”. Sistem aplikasi EMIS memudahkan input data, pondok pesantren, pendidikan keagamaan dan pendidikan tinggi Islam.

Tidak dapat dipungkiri bahwa data dan informasi, menurut Bakri, memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan dari sebuah institusi atau lembaga.

Kegiatan ini merupakan tugas dari Kementerian Agama, melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan pendidikan diniyah dan pondok pesantren. Kemenag  sangat mendukung terhadap pengembangan lembaga pendidikan keagamaan di Kab. Klaten khususnya Pondok Pesantren, TPQ, dan Madrasah Diniyah. Karena menurut beliau, Ponpes, Madin dan TPQ merupakan salah satu sarana awal pembentukan karakter anak bangsa  yang berakhlak baik.

Kasi PD Pontren mengharapkan kepada seluruh lembaga pendidikan yang berada dibawah naungannya, agar dapat mengumpulkan data EMIS secara tepat waktu, lengkap dan akuntabel serta data EMIS harus ter-update secara periodik sehingga data EMIS dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan untuk berbagai keperluan, terutama untuk mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan.

Untuk itulah, di era digital seperti ini tidak ada alasan lagi untuk tidak bisa mengoperasikan komputer/laptop. Sehingga tidak ada lagi istilahnya sulit dalam input dan terlambat dalam pengumpulan data, ponpes tinggal input dalam aplikasi yang telah tersedia.

“Begitu pentingnya data lembaga keagamaan itu bagi Kementerian Agama dan lembaga itu sendiri, karena pemerintah dalam menyusun anggaran berdasarkan data yang lengkap, jadi akurasi data sangat diperlukan agar kebijakan yang diambil tepat sasaran”, imbuhnya.(aj)