Rembang – Jemaah haji diharapkan tidak hanya melakukan ibadah an –sich saja. Namun harus memperhatikan norma-norma kesopanan dan tata krama dengan sesama jemaah haji lainnya. Hal itu ditandaskan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz ketika menyampaikan sambutan pembukaan Manasik Haji yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Jum’at (19/5).
Bupati menyampaikan hal itu, karena jemaah haji asal Indonesia merupakan masyarakat yang kental dengan adat ketimuran yang menjunjung tinggi kesopanan. “Kami harap jemaah haji bisa menjaga nama baik Indonesia di tanah suci,” kata Bupati.
Ditambahkannya, syari’at Islam itu benar. Namun sebagai masyarakat Indonesia harus melengkapinya dengan norma kesopanan. “Sebagai contoh aurat laki-laki itu dari pusar hingga lutut. Namun untuk menjaga kepatutan bermasyarakat, maka dalam beribadah hendaknya juga ditutup sebagian besar tubuh lainnya,” katanya.
Bupati menambahkan, sebagai duta bangsa, jemaah haji harus tahu dan menaati aturan pemerintah yang berlaku. Terutama bagi jemaah yang sudah pernah berhaji. “Meskipun Saudara sudah berhaji dan sudah tahu tata caranya, namun harus tetap menaati aturan pemerintah tentang berhaji dengan mengikuti manasik haji,” tandasnya.
Bertindak sebagai narasumber yaitu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah, dan tokoh agama H. Rofiq Musa. Kepada peserta Rofiq musa mengatakan, calon jemaah haji harus menata niat sejak dini. Sebab, tidak menutup kemungkinan, di tanah suci akan kesabaran jemaah akan diuji oleh Allah.
“Ini terutama bagi pasangan suami istri. Kalau suami atau istri tengah menolong orang, pasangan harus pengertian. Demikian juga pasangan suami istri agar selalu menjaga keharmonisan di tanah suci,” pesan Rofiq.
Rofiq juga menyoroti pelayanan haji yang tahun ini akan lebih ditingkatkan, baik di pelayanan catering, transportasi, dan akomodasi. “Semoga semua itu memberikan kenyamanan bagi jemaah haji dalam beribadah,” pungkasnya. – ss/bd