KakanKemenag Kota Salatiga Hadiri Temu Tokoh Agama BKGS

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Kepala Kantor Kementerian Agama (KakanKemenag) Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman menghadiri temu Tokoh Agama yang diselenggarakan oleh Badan Kerjasanma Gereja –  gereja Salatiga, di Gedung BKGS Kota Salatiga, Kamis, (28/1). Dalam Temu Tokoh tersebut, Kepala Kemenag kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman didampingi  Penyelenggara Bimas Kristen, Dwi Kuncoro dan Humas Kemenag Kota Salatiga Hj. Khusnul Khotimah.

Pengurus BKGS Kota Salatiga yang diketuai Purwanto memperkenalkan satu persatu pengurus dari semua pengurus yang hadir. Lebih lanjut beliau menjelaskan BKGS merupakan wadah dari Gereja gereja yang ada di Salatiga. Ada 96 Gereja yang tergabung dalam BKGS yaitu 2 dari Gereja Katholik dan 94 dari Gereja Kristen Protestan.

Kepala Kantor Kementerian Agam kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman mengajak Badan Kerjasama Gereja-gereja Salatiga (BKGS) untuk bersinergi menjaga umat dan masyarakat secara umum.

“Mari bersama-sama kita menjaga umat yang ada di kota Salatiga ini. Dalam hubungan kita sehari – hari, mungkin ada persoalan satu dengan yang lain. Oleh karenanya dalam hal ini kita menengahkan persuasi, musyawarah menghadapi persoalan-persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari,” kata H. Taufiqur Rahman.

Tidak hanya itu, Kepala Kemenag juga mengharap ada sinergi antara Kemenag dan BKGS dalam berbagai  kegiatan. Menurutnya, sejauh ini kegiatan yang dilaksanakan memiliki visi, misi, program dan niat yang tulus, maka Pemerintah dengan senang hati akan mendukungnya.

“Mari bersinergi juga dalam kegiatan apa saja. Kedepan kami ikut mendukung kegiatan yang dilakukan BKGS dengan memiliki visi, misi, program  serta niat yang tulus untuk membina umat Kristiani,” tegasnya.

Lebih lanjut, H. Taufiqur  Rahman menyampaikan tentang moderasi beragama. Bahwa kehidupan kita harus rukun, damai, harmonis, hidup berdampingan secara baik, saling menghormati antara satu dengan yang lain. Dan gedung BKGS ini sudah mencerminkan moderasi beragama, sehingga H. Taufiqur Rahman menyebut BKGS sebagai rumah moderasi.

“Beliau menyampaikan akan pentingnya implementasi moderasi beragama dalam kehidupan sehari – hari di masyarakat. Menurutnya kerukunan umat beragama jangan hanya menjadi simbol, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.

H. Taufiqur Rahman berharap agar kegiatan yang selama ini terlaksana dapat dipertahankan dengan lebih baik lagi sehingga kerukunan beragama di kota Salatiga ini semakin harmonis.

Setelah sambutan dari Kepala Kemenag, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab seputar program umat kristiani dan kondisi umat beragama di kota Salatiga (Khusnul-Fitri/Sua)