Kemenag Grobogan Tasyarufkan Zakat bagi Operator EMIS Ponpes, Madin dan TPQ

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Indahnya berbagi, itulah kiranya kata bijak yang tepat dalam moment kali ini. Karena tak henti-hentinya Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan melakukan pentasyarufan zakat kepada para mustahik. Pentasyarufan dilakukan saat bulan suci Ramadhan 1444 H menjelang hari Raya kepada operator EMIS Pondok Pesantren Madin dan TPQ di Aula Kemenag Grobogan, Rabu, (12/04/2023).

Menurut laporan penyelenggara Zakat Wakaf, Ali Muhtarom mengatakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, setiap tahun Kantor Kemenag Kab.Grobogan mentasyarupkan zakat. Dan untuk tahun 2023 pentasyarupan difokuskan bagi mustahik yang berada di lingkungan Kantor Kemenag maupun lingkungan para ASN Kemenag ataupun para operator EMIS lembaga pendidikan di Kemenag Grobogan yang berjumlah 40 orang.

“Pentasyarupan dilingkungan Kantor Kemenag maupun dilingkungan para ASN sudah dua tahun ini dilaksanakan. Dan meskipun nilai uang zakat yang diberikan kepada mustahik tidak begitu besar, minimal bisa membantu mengurangi kesulitan mereka. Untuk uang zakat sendiri dari pemotongan gaji maupun tunjangan ASN Kemenag setiap bulan sebesar 2,5 persen,” kata Ali Muhtarom.

Kepala Kantor Kemenag Grobogan, Fahrur Rozi menyampaikan kegiatan ini bersumber dari Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS) oleh PNS di lingkungan Kantor Kemenag Kab. Grobogan berjumlah kurang lebih 575 PNS, dan menyalurkan zakat profesi sebesar 2,5 % dari penghasilan perbulan dari gaji dan tunjangan para PNS Kemenag Grobogan untuk ditasyarupkan ke 8 asnaf atau bagi orang yang membutuhkan.

“Menurut Baznas Pusat pentasyarupan terbagi ada 2 kategori, yang pertama pentasyarupan zakat bersifat konsuntif  sebesar 40 persen seperti pentasyarupan sembako ataupun berbentuk uang dan pentasyarupan zakat bersifat produktif sebesar 60 persen seperti dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM),” jelasnya.

Lebih lanjut Fahrur Rozi mengatakan, zakat merupakan rukun islam ke 3. Zakat ini belum mendapatkan respon dari masyarakat.dan keberadaannya masih terlantar dari rukun-rukun islam yang lain,seperti masih memprioritaskan rukun islam yang ke 5 yaitu haji.sehingga BAZNAS sebagai Badan Amil Zakat Nasional mendapat PR untuk mengelola zakat kepada masyarakat,sehingga bisa maksimal,” pintanya.

“Bertepatan bulan ramadhan, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kemenag Grobogan, kali ini mentasyarufkan kepada operator EMIS ponpes madin, dan TPQ. Dan kemarin sudah dilakukan pentasyarupan juga bagi penjaga KUA se Kab. Grobogan serta pentasyarupan zakat produktif budidaya jamur tiram,” bebernya.

Kepala Kemenag menambahkan, Diharapkan melalui pentasyarupan zakat bisa mensejahterakan bagi menerima zakat dan juga bisa merubah dari mustahik menjadi muzaki. Karena Kementerian Agama juga ikut andil atau hadir dalam rangka membangun opini masyarakat, yang dulunya Kemenag sebagai instansi jadul bisa merubah menjadi instansi yang bagus dimata masyarakat. Dengan dibuktikan dibulan suci Ramadhan Kemenag bekerjasama dengan Polres Grobogan mengadakan lomba Da’i dan Khotmil Qur’an antar pelajar se Kab. Grobogan.(bd/Sua)