Klaten – Menjadi petugas haji dan pembimbing jemaah haji selama melaksanakan perjalanan ibadah haji di tanah suci, bukanlah mudah. Untuk itu maka sebelumnya harus mengikuti seleksi yang ketat dengan berbagai persyaratan yang harus dilengkapi dan lulus, tes ditingkat kabupaten kemudian di Semarang.
Hal tersebut disampaikan Plt Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten, M. Yusuf saat memberikan sambutan sebelum tes tertulis dilaksanakan yang bertempat di Aula Koppenda Kemenag Klaten, Jumat (28/4).
Yusuf mengatakan, seleksi yang terdiri dari kompetensi dan wawancara ini dilaksanakan dalam rangka menjaring petugas haji yang memiliki kompetensi dan integritas yang baik dan profesional. Untuk itu, proses seleksi ini harus dilakukan berdasarkan pada perencanaan yang matang, analisis kebutuhan formasi yang tepat, dan penyaringan yang selektif.
“Untuk memperoleh petugas yang benar-benar bagus, seleksi petugas dilakukan secara kompetitif dan hasil kelulusannya didasarkan pada hasil tes seleksi yang diselenggarakan di Kemenag Kabupaten Klaten, lalu yang lulus dikirim untuk mengikuti tahap tes selanjutnya di Kanwil Jawa Tengah”, tutur Yusuf.
Dari hasil seleksi administratif, ada 16 peserta yang mengikuti ujian tertulis dan dilanjutkan ujian lisan, 10 peserta calon Petugas TPHI, 5 peserta calon petugas TPIHI serta 1 peserta calon petugas PPIH.
“Seleksi petugas haji cukup selektif, melalui seleksi administrasi, tes tertulis, dan wawancara, semoga melalui seleksi ini diharapkan dapat diperoleh petugas haji yang profesional”, harapnya.
Yusuf menambahkan, kepada semua peserta agar ikhlas, sabar, tetap semangat dan tersenyum apa pun hasil ujian nanti. Tetap semangat untuk mencoba lagi di kesempatan berikutnya. Akhirnya beliau mengucapkan selamat mengikuti ujian mudah-mudahan diberi kemudahan dalam menjawab soal-soal yang diujikan.
“Dari seleksi ini, diharapkan memperoleh calon petugas haji yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi’, harapnya(aj)
