Rembang – Haji adalah ibadah suci sebagai pelaksanaan rukun Islam ke-lima. Dalam menunaikan ibadah ini, harus dibarengi dengan hati yang bersih. Ada pula cara-cara yang perlu dilakukan agar ibadah haji menjadi sah.
KH Khazim Mabrur memaparkan hal itu dalam kegiatan ‘Penutupan Manasik Haji tingkat Kabupaten Rembang’ yang digelar pada Senin (30/5/2022) di pendopo Museum Kartini Rembang.
Dalam paparan materinya, KH Khazim menjelaskan secara gamblang praktik ibadah haji di tanah suci. Mulai dari ihram, wukuf, tawaf ifadah, sa’i, tahallul dan tertib. KH Khazim menjelaskan secara rinci tata cara melaksanakan rukun haji tersebut dengan hati-hati, agar haji menjadi sah.
“Sebagai contoh, waktu tawaf harus berjalan ke depan, bukan ke belakang,” tandasnya.
KH Khazim juga menyebutkan, niat menunaikan setiap rukun tersebut tidak harus menggunakan Bahasa Arab. “Boleh dengan Bahasa sehari-hari kita,” jelasnya.
KH Khazim berpesan kepada calon haji untuk menata niat dan hati Ketika hendak berangkat. “Fokus pada ibadah. Tidak usah memikirkan biaya. Karena yang membiayai itu Gusti Allah,” kata pengasuh Ponpes Roudlotut Thullab Rembang ini.
Selain itu, KH Khazim juga berpesan kepada jemaah haji untuk menjaga tata krama selama berhaji.”Bagi yang suka bercanda agar ditahan dulu. Sebab bercanda yang negative itu akan menjadi doa yang menjadi kenyataan,” imbuh KH Khazim.
Perilaku yang perlu dihindari pula, tambah KH Khazim, adalah tidak menghina orang lain. “Kita harus menganggap semua yang ada di haramain adalah tamu Allah. Tidak perlu kita ngomongin mereka,” pesan KH Khazim.
Penjelasan KH Khazim ini disimak secara seksama oleh peserta calon haji sebanyak 325 orang ini. (iq/rf)