Rembang – Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang berciri khas Islam diharapkan bisa menjaga dan mempertahankan akhlakul karimah. Hal ini mengingat banyak kasus-kasus kekerasan yang menimpa pelajar.
Demikian ditandaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah, ketika memberikan sambutan dalam Penglepasan kelas IX MTsN Sale, Rembang, Kamis pagi (18/5) di halaman MTsN Sale.
Menurut Atho’illah, hal yang kerap luput dari perhatian selama proses pembelajaran adalah tidak disiapkannya generasi-generasi yang berpondasikan akhlakul karimah. Sebaliknya, yang dikejar hanyalah prestasi secara akademik.
“Padahal sudah dari dulu banyak sekali kasus-kasus kenakalan remaja, kejahatan terhadap remaja, hingga kekerasan dilakukan antar peserta didik di sekolah,” tandas Atho’illah.
Oleh karenanya, di hadapan para peserta didik kelas IX yang akan meninggalkan MTsN Sale, Atho’illah berpesan untuk menjaga betul akhlakul karimah sebagai ciri khas keluaran madrasah.
Menjaga karakter Islam ini salah satunya diterapkan dalam menjaga tepo sliro dalam kehidupan bermasyarakat. Pelajar tingkat menengah harus mulai diberikan pemahaman terhadap kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam, dan untuk menyikapinya dibutuhkan toleransi.
Menurut Atho’illah, hal ini mengingat semakin meningkatkan kebencian di antara masyarakat. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus mengembangkan kesejukan dalam bergaul sebagai prinsip Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.
Peserta didik juga diminta untuk mengembangkan diri di luar akademik, seperti bidang seni dan olahraga. “Madrasah harus mampu menunjukkan kepada masyarakat luas, bahwa madrasah itu multi talenta. Berprestasi akademik dan non akademik,” urainya.
Adapun peserta didik yang dilepas berjumlah 181 siswa. Turut hadir dalam acara ini, Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten Rembang, Jasim, Muspika Kecamatan Sale, dan segenap orang tua/ wali siswa. – (in/ss/bd)