081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

MTs N 4 Rembang Lakukan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang melakukan evaluasi pelaksanaan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Kamis (8/4/2021) di MTsN 4 Rembang. Uji coba PTM ni sudah digelar sejak 5 April 2021 dan akan selesai pada 17 April 2021.

Kepala MTsN 4 Rembang, Masrum mengatakan, evaluasi berjalan lancar. Pelaksanaan Uji Coba PTM berjalan tanpa kendala dan peserta didik tetap mematuhi protokol kesehatan. “Selama evaluasi kondisi siswa sehat semua,” kata Masrum ketika diwawancara Jumat (9/4/2021).

Sebagaimana diberitakan, dua madrasah di Rembang menggelar uji Coba PRM, yaitu MTsN 4 Rembang dan MAN 2 Rembang. Jumlah siswa yang mengikuti Uji Coba PTM ini sebanyak 80 siswa. Siswa yang sama menempati satu tempat duduk di satu kelas dan tidak boleh berpindah. Hal ini guna menghindari mutasi penyakit.

Sudah lakukan simulasi

 Kasi Pendidikan Madrasah Rembang, Syadullah mengungkapkan MTs N 4 Rembang dipercaya untuk uji coba pelaksanaan pembelajaran Tatap Muka (PTM), dengan pertimbangan sudah pernah melakukan simulasi uji coba pembelajaran tatap muka masa pandemi covid pada bulan November 2020. Sementara MAN 2 Rembang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Rembang menggelar Uji Coba PTM.

“Saat itu di akhir tahun 2020 juga ditinjau langsung oleh Pjs Bupati Rembang Imam Maskur, Kemenag Rembang, Kapolsek Sumber, Dinkes dan Dikdipora. Perkembangannya dulu ditunda karena Kecamatan Sumber jadi zona merah dan sekarang sudah menjadi zona hijau”, Ungkap Syadullah

Syadullah menambahkan sesuai dengan arahan kanwil dan kemenag Jateng, PTM harus sesuai dengan SOP yang sudah disepakati bersama. “Madrasah penyelenggara dimohon untuk memperhatikan protokol kesehatan dengan seksama. Pada prinsipnya, kewenangan pemberian izin tergantung dari pemerintah, sesuai dengan SKB  4 Menteri,” ujarnya.

Beberapa poin penting dalam SOP Uji Coba PTM ini di antaranya, jumlah siswa maksimal 110 anak, tidak ada shift dan pembelajaran mulai jam 08.00 WIB-10.00 WIB dan  tidak boleh ada kantin buka. “Yang perlu diperhatikan yaitu kebersihan lingkungan benar-benar dijaga dan steril (pagi dan siang, sebelum tatap muka disemprot disinfektan terlebih dahulu,” imbuh Syadullah.