081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

MTsN 1 Rembang Gelar AKMI 2022, Libatkan 291 Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Rembang menggelar Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) tahun pelajaran 2022/2023 pada Rabu (28/9). AKMI ini  dilaksanakan di Laboratorium Komputer madrasah dan diikuti  peserta didik kelas VIII.

Kegiatan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI)  ini merupakan tindak lanjut dari ditunjuknya MTsN 1 Rembang sebagai pilot project AKMI jenjang MTs Tahun 2022 oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang.

Pelaksanaan AKMI di MTsN 1 Rembang, yang terbagi menjadi 2 (dua) gelombang yang dilaksanakan selama 4 hari mulai 24 s.d 28 September 2022. Pelaksanaannya menggunakan moda  semi online. Untuk hari pertama materi yang diujikan adalah literasi membaca dan literasi numerasi dan hari kedua materi literasi sains, literasi sosial budaya dan profil keunggulan. 

Gelombang I (satu) diikuti oleh 150 peserta didik yang terdiri atas 4 server 2 sesi. Sedangkan gelombang II (dua) diikuti oleh 141 peserta didik terdiri dari 3 server dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.30 –  09.30 WIB yang diikuti oleh 291 peserta didik kelas VIII A sampai VIII I. Sementara sesi kedua dilaksanakan pukul 10.00 – 12.00  WIB.

Kepala MTsN 1 Rembang Akhmad Suhadak Solikin menjelaskan penilaian kompetensi mendasar terhadap seluruh peserta didik madrasah jenjang MI, MTs dan MA sebagai alat ukur untuk mengembangkan kapasitas diri.

“Alhamdulillah hari pertama sampai hari terakhir AKMI ini berjalan lancar. Terlebih karena sebelum pelaksanaannya peserta didik telah dibekali gladi bersih dan tips mengerjakan tipe dan soal literasi membaca dan numerasi, karena AKMI ini merupakan penilaian kompetensi mendasar terhadap seluruh peserta didik madrasah jenjang MI, MTs dan MA sebagai alat ukur untuk mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Untuk itu, panitia berusaha semaksimal mungkin sebagai salah satu madrasah piloting,” ujar Suhadak. –budi/iq/rf

Skip to content