Rembang – Waktu menjelang berbuka merupakan waktu yang sangat mustajab untuk berdoa dengan beribadah, baik tadarus, mengaji, maupun beriktikaf di masjid. Hal ini rupanya dimanfaatkan betul oleh sekelompok santri yang menamakan dirinya Komunitas Obrolan Santri di Rembang.
Menjelang magrib, komunitas ini mengadakan hadrah keliling, melantunkan lagu-lagu sholawat di pinggir jalan. Kegiatan yang dilakukan setiap hari Sabtu ini mengambil titik lokasi yang berpindah-pindah dan masih di lingkungan perkotaan Rembang.
Hadrah ini tentunya memberikan suasana yang berbeda menjelang berbuka. Jalanan yang dipenuhi oleh masyarakat yang sedang berburu takjil atau sekadar jalan-jalan untuk ngabuburit ini merasakan sensasi yang berbeda dengan mendengarkan sholawatan.
“Menjelang berbuka, biasanya kami mendengar tadarus. Tapi kali ini sholawatan tentunya semakin menambah semarak Ramadan ini,” kata Hana, salah satu masyarakat sekitar.
Chamzawi Umar, koordinator kegiatan mengatakan, kegiatan ini diadakan bekerjasama dengan Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU) dan IPPNU Cabang Rembang. Dikatakannya, dari awal Ramadan, hadrah keliling ini sudah digelar kedua kali.
“Kami sengaja membuat kegiatan yang berbeda dengan bersholawat di tempat yang tidak biasa. Jadi, bagi warga Rembang yang melewati jalan sekitar Rembang kota, bisa menghampiri kami dan ikut bergabung sholawatan bersama kami, terutama itu buat kaum muda,” kata Umar.
Umar mengatakan, kegiatan ini tak lain adalah untuk menarik minat pemuda-pemuda melakukan hal-hal yang positif selama Ramadan. “Jadi ngabuburit tak sekadar nongkrong atau jalan-jalan, kemudian berbuka bersama. Namun harus diisi dengan kegiatan yang positif, tentunya dengan kreativitas,” katanya.
Selain hadrah, para santri juga menyediakan takjil dan dibagikan kepada pengguna jalan. “Rencananya akan kami gelar hingga akhir Ramadan ini,” kata Umar. — iq/bd