Ngamilah : Negara dan Agama, Dua Sisi Mata Uang yang Tak Bisa Dipisahkan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Negara dan agama bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Agama menjadi spirit dalam kehidupan bernegara yang terangkum dalam dasar negara yaitu Pancasila.

Demikian ditegaskan oleh Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Semarang, Ngamilah, mewakili Ketu BDK Semarang, ketika memberikan sambutan pembukaan Diklat Di Wilayah Kerja Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama dan Pelatihan Multimedia Pembelajaran bagi guru Madrasah di lingkungan Kemenag Rembang. Pembukaan ini diadakan pada Senin (13/3/2023) di aula Kemenag Rembang.

Menurut Ngamilah, Indonesia adalah negara yang ideal.  “Semua negara kagum dengan Indonesia. Banyak negara yang belajar kepada Indonesia. Bagaimana bisa menyatukan puluhan ribu pula menjadi satu kesatuan negara Indonesia. Yang menyatukan adalah Pancasila, yang di dalamnya menjadikan agama sebagai spirit kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Ngamilah.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Rembang, Muhson menambahkan, Indonesia bukanlah negara agama, bukan pula negara sekuler. Indonesia bernegara dengan berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, sesuai dengan Pancasila.

Dalam kehidupan beragama ini, lanjut Muhson, dibutuhkan sikap yang adil di tengah masyarakat yang berbeda-beda agama. “Ini sesuai dengan Firman Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 8 : dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil,” kata Mukson.

Mukson berharap, peserta dapat memanfaatkan diklat ini dengan  sebaik-baiknya untuk meningkatkan kompetensi diri. “Diklat ini penting untuk meningkatkan kompetensi kita. Kita tidak boleh berhenti dan merasa puas dan selalu mengupgrade diri,” ucap Mukson.

Diklat ini diikuti oleh 60 peserta, dengan rincian 30 peserta Angkatan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama dan 30 peserta untuk Angkatan Pelatihan Multimedia Pembelajaran. Diklat akan berlangsung selama enam hari (13-18/3/2023).

Sebagai Widyaiswara Pelatihan Mutimedia Pembelajaran yaitu Miftahul Falah dan Samsul Falak. Sedangkan widyaiswara Penggerak Penguatan Moderasi Beragama yaitu Ngamilah dan Suwardi. — iq