KUA Pamotan – Momentum Nuzulul Quran 17 Ramadan tahun ini digunakan Penyuluh Agama Islam Non PNS KUA Pamotan untuk bersilaturahmi sekaligus memberi bimbingan kepada siswa-siswi SMK NU Pamotan dalam acara pesantren Ramadan selama lima hari.
Acara ini di buka oleh Kepala Sekolah dan ketua Ma’arif Pamotan, Miftahul Anam. Dalam sambutannya Anam menyambut baik dan menyampaikan terimakasih kepada segenap jajaran Penyuluh Agama Islam KUA Pamotan. Dia mengimbau kepada semua siswa-siswi agar mengikuti acara ini dengan hikmat.
“Urgensinya mendengarkan nasehat keagamaan agar kita menjadi orang yang berakhlaq mulia dan bisa bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain,” katanya singkat.
Dalam kesempatan ini, Sri Setyoningsih PAH KUA Pamotan sebagai penceramah pertama mangajak semua siswa-siswi untuk meniru akhlak mulia Rosulullah saw.
“Derajat seseorang itu juga disebabkan seberapa tinggi akhlak budi pekertinya. Sebagaimana Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang mulia derajatnya, juga mempunyai akhlak yang mulia. Seperti sanjungan Allah dalam al-quran
انك لعلى خلق عظيم
Sungguh engkau Muhammad itu di atas akhlak yang agung. Apalagi kalian adalah pemimpin pemimpin di masa depan, ada ucapan
شبان اليوم رجال الغد”.
Pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan, ” jelas Setyoningsih dalam ceramahnya.
Lebih lanjut ia berpesan, pelajar harus selalu menjaga akhlak prilakunya, baik di sekolah di rumah maupun di manapun berada. Sekaligus menjaga nama baik sekolah dan keluarga agar orang tua juga bapak ibu guru bangga kepada kalian semua,” ucapnya, Rabu, (20/4).
Di penghujung ceramahnya, Sri Setyoningsih yang juga ketua JMQH Pamotan ini juga mengingatkan pentingnya terus belajar juga rajin membaca Al-Quran.
“Hari ini bertepatan hari turunnya Alquran, yang biasa kita sebut Nuzulul Qur’an. Semoga adik-adik semua mendapat berkah dan kemuliaan Alquran. Menjadi orang yang baik, sholih sholihah dan bisa bermanfaat bagi keluarga bangsa dan negara, seperti Sabda Rosulullah saw.
خير كم انفعكم للناس
Sebaik-baik kalian adalah mana yang lebih besar bermanfaat bagi sesama manusia. Semoga Allah berkenan mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan tahun depan,” ujar Setyoningsih mengakhiri ceramahnya. (Tia/iq/rf)